Komnas HAM Periksa Bharada E & Ajudan Ferdy Sambo Lain terkait Penembakan Brigadir J
Pola pemeriksaan menggunakan dua model. Anam sendiri tak menjelaskan secara gamblang. Hanya saja, kata dia, saat inisiden adu tembak, ada beberapa ajudan yang melihat secara langsung.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), bakal memanggil sebanyak tujuh ajudan atau ADC Irjen Pol Ferdy Sambo, salah satunya Bharada E yang merupakan ajudan terlibat baku tembak hingga menewaskan Brigadir J.
"Ya tujuhnya kami minta untuk datang, banyak pertanyaan ke kami apakah Bharada E juga ikut kami undang? Kami panggil? Memang kami panggil semua termasuk Bharada E," ucap Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam kepada awak media, Selasa (26/7).
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Siapa yang memimpin Polisi Istimewa setelah Proklamasi Kepolisian? Setelah Proklamasi Kepolisian, pimpinan prajurit yang merupakan orang Jepang yaitu Sidookan Takata dan Fuko Sidookan Nishimoto dicopot. Mengutip Instagram @museasurabaya, Markas Polisi Istimewa selanjutnya dipimpin oleh Inspektur Polisi Tingkat I Mohammad Jasin.
Berdasarkan pantauan merdeka.com di lokasi, terlihat seseorang memakai kemeja putih garis biru tanpa nametag memasuki kawasan Gedung Komnas HAM sekitar 10.00 WIB.
Setelah masuk, pria tersebut keluar kembali dan menjemput rombongan yang ada di depan gerbang. Setelah itu, tampak rombongan dengan mengenakan kemeja putih dan cokelat memasuki kawasan gedung.
Saat rombongan tiba, mereka langsung masuk ke Gedung Komnas HAM tanpa berbicara. Awak media tak mengenali wajah asli Bharada E.
Kendati demikian, Anam mengatakan mengatakan seluruh ajudan termasuk Bharada E sudah terkonfirmasi akan hadir dalam pemeriksaan. Hal itu didapat dari hasil koordinasi dengan Irwasum, Komjen Pol Agung Budi Maryoto selaku ketua tim khusus.
"Sampai kemarin kami ngecek kepada, kan kami hubungannya langsung dengan Timsus, Pak Irwasum bilang, semua akan dihadirkan di sini," ucap Anam.
Alasan Pemeriksaan Ajudan
Anam menjelaskan alasan pemeriksaan para ajudan Irjen Ferdy Sambo agar mendapatkan informasi penting guna menggambarkan rangkaian peristiwa baku tembak tersebut.
"Jadi ADC ini menjadi salah satu pilar utama dalam konstruksi peristiwa dan bagaimana melihat peristiwa kematian Brigadir J ini," ujarnya.
"Jadi kami ingin komprehensif, analisis analisis yang berkembang di publik saat ini, kami ingin tahu persis apa dan bagaimana peristiwa itu terjadi," tambah dia.
Komnas HAM memanggil para ajudan Ferdy Sambo setelah menggali keterangan dari tim forensik yang dipimpin Kapusdokkes Polri, Irjen Pol Asep Hendradiana.
Anam menyebut, penggalian keterangan dengan tim forensik dilakukan untuk memastikan sejumlah luka-luka yang dialami di tubuh Brigadir J sebagaimana hasil temuan.
Pola pemeriksaan menggunakan dua model. Anam sendiri tak menjelaskan secara gamblang. Hanya saja, kata dia, saat insiden adu tembak, ada beberapa ajudan yang melihat secara langsung.
"Ada dua model yang akan kami lakukan, memang pasti sendiri-sendiri dan ada yang satu tempat bersama, karena kami ingin tahu detail apa yang terjadi, konteksnya apa," ujar dia.
Autopsi Ulang Brigadir J
Sekedar informasi, kasus baku tembak yang terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB. Brigadir J tewas akibat tembakan dari Bharada E.
Polisi menyebut baku tembak itu ditengarai dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J kepada istri Irjen Pol Ferdy Sambo. Dugaan perkara pelecehan, dan pengancaman serta kekerasan terhadap Istri Ferdy Sambo ditangani Polda Metro Jaya.
Sementara, dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J kini ditangani Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Pihak keluarga menduga banyak kejanggalan dari tewasnya Brigadir J. Misalkan saja, luka-luka sayatan pada tubuh Brigadir J.
Untuk itu, pihak keluarga meminta autopsi ulang atas jenazah Brigadir J. Polisi dan tim forensik sudah berada di Jambi untuk melakukan autopsi ulang.
(mdk/ray)