Komplotan Pembobol Toko di Adonara NTT Dibekuk Polisi
Tujuh pria yang merupakan komplotan pelaku pencurian di Adonara, berhasil dibekuk Satuan Reskrim Polres Flores Timur, NTT.
Tujuh pria yang merupakan komplotan pelaku pencurian di Adonara, berhasil dibekuk Satuan Reskrim Polres Flores Timur, NTT.
Para pelaku sudah beberapa kali beraksi dengan membobol toko di Waiwerang Kecamatan Adonara Timur.
-
Kapan Tari Penguton diciptakan? Tari Penguton adalah tari penghormatan yang diciptakan oleh Aisyah, putri dari seorang kepala desa yang bernama Pangeran H. Bakri di tahun 1820 silam.
-
Apa yang menjadi warisan dari seorang petinggi Keraton Yogyakarta di Dusun Pucung? Saat itu ada seorang petinggi Keraton Yogyakarta yang datang ke wilayah Pucung. Sebelum kembali ke keraton, ia menitipkan dua buah wasiat yaitu wayang kulit dan burung perkutut.
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
-
Apa itu Tari Penguton? Tari Penguton adalah tari tradisional yang berasal dari Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatra Selatan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Gunungkidul menjadi tempat pelarian pasukan Majapahit? Mengutip Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Yogyakarta, di masa silam, Gunungkidul pernah turut menjadi tempat pelarian dari beberapa pasukan Majapahit. Mereka kemudian menempati lokasi yang saat ini menjadi Pongangan, dengan pemimpinnya R. Dewa Katong saudara Raja Brawijaya dari Jawa Timur.
Ketujuh anggota komplotan pelaku pencurian dengan pemberatan ini masing-masing berinisial, MSD alias Mud (28), buruh yang juga warga Kelurahan Waiwerang Kota, Kecamatan Adonara Timur, MDK alias Mustafa (27), nelayan asal Desa Lamahala Jaya, Kecamatan Adonara Timur.
RM alias Mudin (22), nelayan dari Desa Lamahala Jaya, SB alias Syam (34), ZARL alias Zulkar (35), sopir, MN alias Haji (28) nelayan dan AS alias Dullah (26), buruh yang juga warga Kecamatan Adonara Timur.
Kapolres Flores Timur, AKBP I Gusti Putu Suka Arsa, didampingi Kasat Reskrim Polres Flores Timur, Iptu I Wayan Pasek Sujana, kepada wartawan menjelaskan, sepanjang tahun 2021 ini, para pelaku sudah beberapa kali mencuri. Mereka mencuri di toko 51 di kelurahan Waiwerang Kota, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur.
"Aksi pertama dilakukan pada Selasa, 19 Januari 2021 siang sekitar pukul 12.00 wita. Kejadian kedua pada Minggu, 24 Januari 2021 pukul 19.00 wita dan kejadian ketiga pada Rabu 24 Februari 2021 malam sekitar pukul 20.00 wita," Ungkap I Gusti Putu Suka Arsa, Kamis (29/4).
Mereka membobol toko milik Selvilia Nio alias Mei (68), warga Desa Lamapahan kecamatan Kelubagolit, Kabupaten Flores Timur. Sejak bulan Desember 2020 lalu, korban ke Surabaya, Jawa Timur dan rumah dalam keadaan kosong.
Korban baru kembali pada bulan April 2021 dan ia mendapati rumah sudah dibongkar. Para pelaku mencuri perhiasan emas, berlian, laptop, handphone dan uang.
"Para pelaku sudah kita amankan dalam waktu dan tempat berbeda, saat ini kita tahan di sel Polres Flores Timur," Kata I Gusti Putu Suka Arsa.
Kepada para pelaku yang melakukan pencurian dengan penberatan dikenakan pasal 363 ayat (2) KUHP jo pasal 54 ayat (1) KUHP atau pasal 363 ayat (1) ke- 3 KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP jo pasal 64 ayat (1) KUHP.
"Ancaman hukuman 9 tahun penjara," Tegas mantan Kasat Reskrim Polres Kupang Kota ini.
Baca juga:
Terbelit Utang, Karyawan Cuci Mobil Curi Uang Segepok Milik Pelanggan
Sejumlah Warga Banyuwangi Kehilangan Uang Secara Misterius, Begini Faktanya
Ketakutan Diteriaki Warga, Maling Nekat Lompat ke Danau Lubana Sengkol Tangsel
Ingat Sumanto 'Kanibal' Sang Pencuri Mayat, Begini Kabar Terbarunya
2 Remaja di Tangsel Ditangkap Warga saat Bawa Motor Curian
Kantongi Nama Pelaku, Polisi Buru Komplotan Pencuri Bersenpi di Ciputat