Komplotan pencuri antarkota ditangkap, ada yang menyamar jadi ulama
Komplotan pencuri yang beraksi di banyak kota di Jawa Timur akhirnya ditangkap polisi. Salah satu aksi mereka yang terekam CCTV sempat viral di media sosial. Ketiga tersangka tercatat sebagai warga Kraton Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Mereka adalah Yasit, Yusuf dan Samsul.
Komplotan pencuri yang beraksi di banyak kota di Jawa Timur akhirnya ditangkap polisi. Salah satu aksi mereka yang terekam CCTV sempat viral di media sosial. Ketiga tersangka tercatat sebagai warga Kraton Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Mereka adalah Yasit, Yusuf dan Samsul.
"Dalam catatan yang masuk laporan polisi diterima Polda Jawa Timur itu sudah 19 TKP di berbagai daerah di Jawa Timur," kata Dir Reskrimum Polda Jatim Kombes Pol Agung Yudha Wibowo di Surabaya, Selasa (28/11).
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Dimana lokasi Tugu Pahlawan di Surabaya? Tempat wisata di Surabaya yang populer dan wajib dikunjungi selanjutnya adalah Tugu Pahlawan. Monumen yang dibangun di pusat kota Surabaya ini ditujukan untuk mengenang jasa pahlawan yang telah gugur. Di bawah taman Tugu Pahlawan ini terdapat museum yang berisi foto dokumentasi pembangunan Tugu Pahlawan.
-
Kapan Pietermaat menjabat sebagai Residen Surabaya? Ia menjabat sebagai Residen Surabaya mulai tahun 1839-1848.
-
Kapan peristiwa penting yang terjadi di Surabaya yang memicu peringatan Hari Pahlawan? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya. Para pemuda rela bertempur menghadapi tentara Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
-
Kenapa Pecel Semanggi jadi makanan khas Surabaya? Pecel Semanggi tercipta dari kebiasaan warga memanfaatkan tanaman di sekitar rumah untuk dimasak menjadi Semanggi Suroboyo.
Mereka telah beraksi di 19 lokasi; Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, Trenggalek, Blitar, Nganjuk, Tulungagung, Ponorogo dan Malang. Tidak menutup kemungkinan mereka juga beraksi di kota lain. Saat ini polisi masih mendalami lebih lanjut.
Para tersangka mempunyai peran masing-masing. Samsul berlagak sebagai seorang ulama, Yusuf sebagai sopir mobil, dan Yasit berpura-pura sebagai orang yang menanyakan alamat.
Dalam aksi perampasan kalung yang dilakukan di Jalan Panjaitan Kelurahan Kenonsari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Rabu 18 Oktober 2017, sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu yang menjadi target adalah nenek berusia sekitar 85 tahun.
Saat itu tersangka membawa mobil rental. Yasit turun dari mobil dengan berpura-pura menanyakan alamat yang akan dikunjungi oleh kiai, Samsul. Dari situ, korban diajak berbicara oleh Yasit dan diarahkan ke Samsul.
Begitu sudah didekati, korban ditanyai oleh tersangka Samsul. "Setelah itu baru tersangka Yasit ini langsung mendorong korban ke arah Samsul, kemudian kalung yang dikenakan korban langsung dirampas. Setelah itu para tersangka kabur," ujar dia.
Aksi perampasan itu terekam CCTV milik warga sekitar lokasi kejadian. Setelah itu, oleh pemilik CCTV memviralkan mengirim ke media sosial, dan polisi pun langsung melakukan penyelidikan.
Dalam kurun waktu sebulan, Subdit Jatanras yang di bawah pimpinan AKBP Bobby memerintahkan anak buahnya yakni Kompol Danny dan Iptu Fauzi melakukan penangkapan.
"Tersangka pertama yang ditangkap itu eksekutornya Yasit. Tapi karena melawan, berusaha melarikan diri, anggota terpaksa memberikan tembakan pada kaki kanannya," kata Kasubdit III AKBP Bobby.
Dari penangkapan itu, polisi kembali menangkap tersangka Yusuf, setelah itu Samsul. "Tersangka yang baru ditangkap pagi ini itu Samsul, perannya sebagai seorang mengaku ulama untuk menanyakan alamat," ujarnya.
(mdk/cob)