Kondisi di Maumere Pascagempa: Aktivitas Normal, Tapi Warga Tak Berani Masuk Rumah
Situasi di kota Maumere sendiri mulai berangsur normal. Masyarakat yang mengungsi pun mulai kembali ke rumah masing-masing.
Suara pengumuman dari pengeras suara mobil milik Pemda Sikka meredakan kecemasan juga kegalauan Andri, salah seorang warga Kota Maumere. Pengumuman berisi pemberitahuan bahwa warga sudah bisa kembali ke rumah cukup memberikan ketenangan batin baginya dan keluarga.
Tapi Andri tak mau buru-buru pulang. Keterkejutan akibat guncangan gempa yang baru dialami, membuatnya waspada.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Bagaimana dampak gempa bumi bagi warga? Getaran yang cukup kuat seketika membuat warga berhamburan ke luar rumah. Mereka juga berteriak untuk mengingatkan para tetangga agar segera menyelamatkan diri.
"Sekitar jam 15.00 WITA, ada calling lagi dari pemerintah sudah boleh kembali ke rumah. Kami pulang lagi. Saya bilang sabar dulu, jam 4 baru kita pulang," ujar dia saat dihubungi Merdeka.com, Selasa (14/12) sore.
Situasi di kota Maumere sendiri mulai berangsur normal. Masyarakat yang mengungsi pun mulai kembali ke rumah masing-masing. Namun, belum berani masuk ke dalam rumah.
Warga-warga di kompleks tempat Andri tinggal bahkan masih memilih untuk duduk saja di teras rumah masing-masing. "Maumere sekarang mereka di teras. Tidur di teras. Semua orang duduk di teras semua," ungkap dia.
Kepanikan warga pun berangsur mereda. Kabar soal adanya korban jiwa maupun kerusakan fasilitas belum terdengar. Namun demikian, keberanian untuk memasuki rumah belum ada. Lantaran tak berapa lama ketika Andri dan keluarga sampai di rumah, gempa kembali mengguncang.
"Sekitar 10 menit lalu ada gempa lagi. Gempa lagi. Lebih besar dari yang pertama. Sekitar mau jam 5 (sore), jam 4.49 lah. Goyang (gempa) lebih besar dari yang pertama, tapi dia cepat saja. Goyang sampai bunyi gemuruh. Kalau lama macam tadi pagi, hancur semua rumah di sini," ujarnya.
©2021 Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu
Saat ini, lanjut Andri, aparat pemerintah maupun jajaran kepolisian masih terus melakukan patroli untuk mengecek situasi dan kondisi Maumere.
Gempa ini tidak membuat warga kembali keluar rumah atau mengungsikan diri. Mereka memutuskan untuk tetap bertahan di teras rumah masing-masing.
"Polisi masih patroli. Hanya masyarakat sudah seperti biasa. Hanya gempa lagi. Orang keluar lagi," jelasnya.
Hingga saat ini, masyarakat masih terus waspada. Tak mau dengan cepat menarik napas lega dan berpikir bahwa gempa sudah berhenti mengguncang Maumere.
©2021 Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu
Dia pun menjelaskan, saat pertama kali gempa terjadi, memang timbul kepanikan. Warga yang tinggal di dekat wilayah pantai berlarian meninggalkan kediaman. Mencari perlindungan ke tempat yang lebih tinggi.
Ada beberapa tempat yang dituju sebagai tempat menyelamatkan diri. Semuanya rata-rata berada di perbukitan di luar kota Maumere.
Ada juga yang tidak meninggalkan kota. Namun, mencari tempat di dalam kota yang dianggap cukup jauh dari bibir pantai.
Baca juga:
Kapolda NTT Perintahkan Kapolres Siaga usai Gempa Magnitudo 7.4 di Laut Flores
Gempa Magnitudo 7,5, Bupati Selayar Minta Warga Dievakuasi
Kesaksian Warga Larantuka Saat Gempa: Getaran Kencang Kalau Enggak Pegangan Jatuh
Satu Warga Manggarai Terluka Terdampak Gempa di Larantuka NTT
Pengadilan Negeri Larantuka Hentikan Sementara Pelayanan Usai Diguncang Gempa