Kondisi mengenaskan peserta Diksar Mapala UII sebelum meninggal
Kondisi mengenaskan peserta Diksar Mapala UII sebelum meninggal. Ketiga korban mengalami luka berat diduga karena penganiayaan. Mulai patah tulang hingga mengeluarkan darah. Saat ini polisi sedang mengusut kasus diksar berujung maut ini.
Tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) meninggal dunia usai mengikuti pendidikan dasar (Diksar) Mapala UII, The Great Camping (GC) di Gunung Lawu Lereng Selatan, Tawangmangu, Jawa Tengah. Ketiganya adalah Syait Asyam (20), Muhammad Fadhli (20) dan Ilham Nurfadmi Listia Adi (20).
Kemarin RS Bethesda Yogyakarta membeberkan laporan medis Asyam dan Ilham. Keduanya mengembuskan napas terakhir setelah mendapat perawatan RS Bethesda usai mengikuti Diksar Mapala.
Asyam mahasiswa jurusan Teknik Industri UII angkatan 2015 mengalami patah tulang di sekujur tubuhnya seperti tangan, kaki, pantat dan punggung yang dalam istilah medis dinamakan multiple trauma.
"Korban datang ke Bethesda pada Sabtu 21 Januari 2017. Dia diantar oleh seorang temannya ke IGD sekitar pukul 05.46 WIB. Korban kondisinya saat itu sesak napas dan susah berkomunikasi," ujar Kepala Bidang Humas dan Marketing RS Bethesda Nur Sukawati, Selasa (24/1).
Selain itu Asyam juga mengalami diare dan gagal pernapasan. Napas Asyam hanya 40 napas permenit.
"Korban akhirnya meninggal dunia pada Sabtu 21 Januari 2017 pukul 14.45 WIB. Korban meninggal karena pnemunia atau panas di paru-paru," ungkap Nur Sukawati.
Sebelum meninggal, Asyam sempat bercerita kepada sang ibunda, Sri Handayani perihal dugaan penganiayaan selama diksar.
"Anak saya sempat cerita dianiaya dan sempat dipukul punggungnya pakai rotan sebanyak 10 kali," terang Sri.
Sementara itu, Ilham berobat ke RS Bethesda dalam kondisi sadar. Ketika datang, Ilham diantar oleh seorang temannya.
"Datang ke RS Bethesda Senin 23 Januari, sekitar pukul 09.39 WIB. Korban ditangani di IGD. Dari keterangan temannya, korban jatuh dari kamar mandi. Kondisi luka dan pucat," ujar Nur .
Nur Sukawati menjelaskan bahwa di IGD diketahui bahwa ada sejumlah luka di tubuh Ilham. Bahkan, kuku kaki Ilham beberapa dalam kondisi hampir copot.
"Jam 15.00 WIB korban mengalami bab (buang air besar) darah segar dan ada trauma abdomen (sekitar perut). Jam 16.00 WIB bab darah hitam. Sempat ditransfusi satu botol," jelas Nur.
Karena kondisinya terus menurun, korban dikirim ke ICU pada pukul 19.30 WIB. Kondisi Ilham didiagnosa hematosisia bab darah, anemia dan tensi menurun.
"Korban terus menurun kondisinya. Akhirnya pada pukul 23.20 WIB meninggal dunia," tutur Nur.
Untuk menuntaskan perkara ini, kedua keluarga korban sama-sama melaporkan ke Polres Karanganyar. Keluarga Asyam juga mencantumkan hasil autopsi yang dilakukan oleh RSUP Dr Sardjito.
Sedangkan orang tua Ilham, Syafei mengizinkan pihak berwajib mengautopsi jenazah korban. "Kondisinya penuh luka. Ada luka di tangan, kepala dan perut. Dagunya juga ada luka tapi karena jatuh saat tak sadarkan diri di kosnya. Saya ingin jenazah anak saya diautopsi. Supaya kebenarannya terungkap," terang Syafei.
Pihak UII juga telah membentuk tim untuk membantu mengungkap kasus ini. Rektor Harsoyo memaparkan tim internal nantinya bekerja sama dengan semua pihak dengan harapan sebab kematian tiga mahasiswa lekas terungkap.
"Ada dugaan terjadi kasus kekerasan saat acara Great Camping. Tim akan terus melakukan pencarian fakta dan informasi. Bila terbukti ada pihak yang melakukan kekerasan akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku di UII," terang Harsoyo.
Harsoyo juga mengatakan pihaknya bertanggung jawab sepenuhnya atas meninggalnya tiga orang mahasiswa maupun peserta diksar mapala lainnya. UII juga berkomitmen untuk mengusut kasus tersebut secara objektif, terbuka dan tuntas.
Kapolres Karanganyar Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ade Safri Simanjuntak telah memeriksa sejumlah saksi sejak Senin kemarin. Selain keluarga korban, Selasa pagi ini pihaknya juga memeriksa 11 saksi.
"Saksi pertama yang kami periksa adalah keluarga korban, kemudian pagi tadi tim berangkat ke Yogyakarta memeriksa 11 saksi lainnya. Sebagian besar saksi yang diperiksa itu adalah teman-teman korban yang mengikuti acara Diksar di Gunung Lawu. Selain teman korban, pemeriksaan juga dilakukan kepada pihak Kampus UII," ungkap Ade.
Selain memeriksa saksi, pihaknya juga berencana menyita sejumlah barang bukti yang bisa menjadi petunjuk. "Dari olah TKP, kami amankan beberapa alat bukti, semoga nanti alat bukti bisa bertambah lagi untuk mengungkap penyebab kematian para korban," ucapnya.
Ketiga mahasiswa yang meninggal adalah Muhammad Fadhli (20), Syait Asyam (20) dan Ilham Nurfadmi Listia Adi (20). Fadhli, mahasiswa Teknik Elektro UII angkatan 2015, asal Batam tewas dalam perjalanan menuju RSUD Karanganyar, Jumat (20/1). Di punggung korban terdapat bekas luka. Asyam mahasiswa Teknik Industri angkatan 2015 asal Yogyakarta tewas di RS Bethesda, Yogyakarta pada Sabtu (21/1). Korban terakhir adalah Ilham mahasiswa Hukum Internasional angkatan 2015 yang tewas di RS Bethesda, Senin (23/1).
-
Bagaimana cara pantun ini menghibur mahasiswa? Pantun mahasiswa lucu ini bisa jadi pelepas stres di tengah sibuknya kuliah.
-
Kapan acara silaturahmi Forkopimda Banyuwangi dengan mahasiswa diadakan? Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banyuwangi menggelar silaturahmi dengan organisasi mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kabupaten Banyuwangi, di Mapolresta Banyuwangi, Selasa (18/7/23).
-
Apa yang dilakukan mahasiswa UGM dalam KKN mereka di Sulawesi Barat? Mahasiswa adalah agen perubahan. Tak sedikit mahasiswa yang melakukan inovasi untuk memberikan perubahan di tengah masyarakat. Bentuk inovasi itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya saat program Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
-
Apa yang Yusuf Mannagalli Parawansa lakukan saat kuliah? Ia tak malu memasang rengkek di motornya demi membawa barang dagangannya.
-
Siapa saja yang hadir di acara silaturahmi Forkopimda Banyuwangi dengan mahasiswa? Acara silaturahmi ini dihadiri oleh perwakilan organisasi mahasiswa PMII, HMI, GMNI, IMM, dan BEM dari berbagai perguruan tinggi di Banyuwangi. Hadir pula Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Millewa, Komandan Kodim (Dandim) 0825 Banyuwangi Letkol Inf Eko Julianto, serta perwakilan dari Forkopimda lainnya.
-
Mengapa Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerjasama dan Alumni Fakultas Filsafat UGM memanggil mahasiswa tersebut? Pemanggilan ini disebut Iva untuk melakukan konfirmasi dan meminta keterangan. "Kami tahu dari media sosial. Ini kita menemui yang bersangkutan. Kita ajak bicara, kita ajak diskusi untuk menggali seperti apa yang sebenarnya terjadi," kata Iva saat dihubungi wartawan, Senin (18/3).
Baca juga:
Ungkap penyebab kematian, jenazah Mahasiswa UII diautopsi
Polisi periksa sejumlah saksi dan olah TKP tewasnya 3 mahasiswa UII
Tiga peserta diksar meninggal, kegiatan Mapala UII dibekukan
Cerita peserta Diksar Mapala UII teman akrabnya meninggal
Panitia diksar Mapala UII pernah minta orangtua tak menuntut
Korban ngaku dipukul pakai rotan, Rektor UII sebut hanya ranting