Kondisi Terkini Sultan Rifat, Mahasiswa Terjerat Kabel Optik di Jaksel
Kini Sultan Rifat Alfatih menjalani rawat jalan usai dirawat di RS Polri.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto menjelaskan, Sultan telah menjalani serangkaian perawatan selama berada di RS Polri.
- Ayah Ungkap Proses Penyembuhan Sultan Rifat Usai Leher Terjerat Kabel Optik
- Babak Baru Kasus Sultan Rifat, Keluarga Polisikan Perusahaan Pemilik Kabel Optik
- Kondisi Terkini Sultan Rifat Mahasiswa Terjerat Kabel Optik, Berat Badan Mulai Naik Usai Turun 22 Kilogram
- Fakta Penelusuran Insiden Sultan Terjerat Kabel, Bukan Kasus Pertama Ada yang Sampai Meledak
Kondisi Terkini Sultan Rifat, Mahasiswa Terjerat Kabel Optik di Jaksel
Kondisi Sultan Rifat Alfatih, mahasiswa Universitas Brawijaya yang terjerat kabel fiber optik milik PT Bali Towerindo Sentra Tbk sudah membaik.
Sultan mengalami kerusakan fatal di bagian pita suara dan tak bisa mengonsumsi makanan secara normal usai kecelakaan tersebut.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto menjelaskan, Sultan menjalani serangkaian perawatan selama berada di RS Polri.
"Perbaikan keadaan umum untuk mempersiapkan tindakan operasi, termasuk konsultasi psikiatri dan psikolog. Kemudian, tindakan operasi dan tindakan pasca operasi, termasuk speech therapy atau terapi wicara yang nantinya menggunakan suara perut oleh ahli fisioterapi," kata Hariyanto yang disampaikan saat Konferensi Pers di RS Polri, Selasa (12/12).
Sebelum dirawat di RS Polri, Sultan mendapat perawatan di RS Fatmawati selama 5 bulan. Sultan kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada 25 Juli 2023.
Awal Agustus 2023, Sultan dibawa ke RS Polri. Dia dirawat di sana sejak 3 Agustus - 27 November 2023.
Hariyanto mengatakan, berat badan Sultan saat ini lebih membaik dibandingkan saat pertama kali mendapat perawatan di RS Polri. Kini berat badannya sudah mencapai 61 kilogram.
"2 Minggu lalu sudah diperbolehkan rawat jalan. Berat badan saat pertama kali masuk (RS Polri) 46,5 kg, dua minggu lalu saat keluar sudah 56 kg, selama dua minggu di rumah berat badannya 61 kg," lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala Tim (Katim) Penanganan, Yosita Rachman mengatakan, kondisi Sultan cukup memprihatinkan karena harus bernapas menggunakan alat bantu saat pertama kali menjalani perawatan di RS Polri.
"Tidak dapat berbicara karena kelumpuhan pita suara kanan dan kiri, tidak dapat menelan karena penyempitan di esofagus, dan makan menggunakan selang, terdapat malnutrisi berat, infeksi paru-paru Hepatitis C, Hipoglikemi, Albumin yang rendah,"
ujar Yosita membeberkan kondisi awal Sultan.
merdeka.com
Setelah melalui pertimbangan keluarga dan pihak medis, akhirnya dilakukan tindakan dilatasi esofagus dengan injeksi laringoplasti dan penyuntikan lemak ke pita suara untuk mendekatkan pita suara agar pasien dapat berbicara. Tindakan ini dilakukan sebanyak 3 kali dan penyuntikan lemak sebanyak 2 kali.
Namun, akibat masih adanya kebocoran dan dilatasi, Sultan harus menempuh operasi lanjutan.
"Sultan memutuskan operasi total Laringektomi. Lalu pada 19 Oktober telah kita lakukan pengangkatan pita suara dan perbaikan esofagus," tuturnya
Hingga akhirnya pada tanggal 16 November, Sultan sudah bisa makan dengan baik sehingga selang NGT bisa dicabut. Adapun untuk berbicara saat ini Sultan menggunakan alat elektrolating, serta masih melakukan terapi menggunakan suara esofagus
"Saat ini pasien makan dengan baik, dapat berbicara dengan elektrolating, gizi sudah gizi cukup dan luka di leher telah sembuh," imbuh Yosita.
Ayahanda Sultan, Fatih Nurul Huda, mengucap syukur lantaran kini sang anak sudah bisa kembali pulang ke rumah dan beraktivitas kembali.
"Alhamdulilah tanggal 27 November kemarin anak saya dapat kesempatan pulang untuk mulai transisi di rumah, walaupun masih dalam pengawasan rumah sakit. Ternyata sudah bisa beraktivitas, bisa dibilang normal 100%, sudah bisa bersepeda, angkat beban, dan seterusnya," ujar Fatih.
"Bahkan sekali-sekali mencoba motor dan ternyata tidak trauma," sambungnya.
Sementara itu, Sultan juga mengaku saat ini kondisinya terus mengalami peningkatan. Dia berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya sejauh ini
"Alhamdulilah sudah membaik, sudah merasa lebih baik, dan lebih sehat lagi. Atensi dari masyarakat dan Polri mendukung saya untuk cepat sembuh dan juga melanjutkan kuliah saya seperti normal kembali," ujar Sultan.
Sultan terjerat kabel fiber optik milik PT Bali Towerindo Sentra Tbk saat dirinya hendak pergi bersama teman-temannya dengan motor. Namun saat melintas di kawasan Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Raya Antasari insiden itu terjadi.
Kejadian berlangsung sekira pukul 22.00 WIB, 5 Januari 2023. Mulanya ada mobil yang mengantre di depan motor Sultan. Tanpa disadari, sebuah kabel yang menjuntai tersangkut di mobil SUV tersebut.
Mobil tersebut terus melaju hingga menyeret kabel fiber optik yang masih tergantung. Akhirnya, kabel itu terlepas dari mobil dan mengenai Sultan yang saat itu berada di belakangnya.