Konflik Aceh karena koordinasi BIN, TNI dan Polisi belum maksimal
Jika sistem koordinasi tak diperbaiki, Muzani khawatir pemerintah dianggap gagal menangani konflik di tanah air.
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI Ahmad Muzani menyesalkan kembali terulangnya konflik horizontal yang mengatasnamakan agama di Aceh Singkil beberapa hari lalu. Peristiwa di Aceh Singkil terjadi menyusul peristiwa Tolikara, Papua.
Di mata Muzani, berulangnya konflik horizontal menunjukkan kurangnya koordinasi antara pemerintah, aparat keamanan dan penegak hukum. Seharusnya potensi konflik bisa diantisipasi agar tak terjadi.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Mengapa Songket Nyakmu menjadi warisan turun temurun di Aceh? Usaha tersebut sudah diwariskan dari generasi ke generasi. Hal ini dikarenakan menenun merupakan salah satu unsur budaya asli dari Aceh.
-
Bagaimana warga mengangkut pengungsi Rohingya ke kantor Gubernur Aceh? Ratusan pengungsi Rohingya yang berlabuh di Dusun Blang Ulam, Gampong Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar, diangkut warga menggunakan mobil ke kantor Gubernur Aceh.
-
Apa yang dilakukan TNI terkait rumah warga yang terdampak ledakan? TNI AD mengumumkan telah memperbaiki total sebanyak 44 rumah yang terkena dampak akibat dampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu. “Baik yang di Kabupaten Bogor ada 44 rumah dan itu sudah diperbaiki semuanya oleh Kodim,” kata Kadispenad Brigjen TNI Kristomei kepada wartawan, Rabu (3/ 4).
"Ini berulang-ulang, dari Tolikara ke Aceh, saya kira koordinasi harus betul-betul serius, BIN, kepolisian, TNI harus koordinasi secara sungguh-sungguh tentang potensi-potensi itu supaya kejadian sejenis tidak terulang," kata Muzani di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (15/10).
Anggota Komisi I ini menyayangkan konflik horizontal semacam itu tak diantisipasi sehingga merembet ke wilayah lain. Padahal jika kejadian serupa terulang, justru akan menghabiskan banyak energi.
"Jangan menyelesaikan di sini tumbuh masalah di sebelah, energi habis menghadapi problem serupa yang terulang," tuturnya.
Jika sistem koordinasi tak diperbaiki, Muzani khawatir pemerintah dianggap gagal menangani konflik di tanah air. Dia berharap ada koordinasi yang kuat antara pemerintah dengan aparat keamanan, sehingga kegagalan mengantisipasi bisa dikurangi.
"Ada kerja yang salah sementara ini menurut saya yakni koordinasi, ada kerja yang salah, kalau nanti itu berlanjut berarti ada kegagalan, tapi saya belum menganggap itu kegagalan, sementara ini koordinasi enggak cakep," tutupnya.
Baca juga:
Gereja dibakar di Aceh Singkil, Hasyim Muzadi soroti peran intelijen
10 Orang jadi tersangka pembakaran gereja di Aceh Singkil, 4 buron
Bentrok berdarah di Aceh Singkil, Polri tetapkan 3 tersangka
Seruan damai buat Aceh Singkil
Mensos pastikan logistik pengungsi konflik Aceh Singkil terpenuhi