Kopda Muslimin Jadi Otak Pelaku Penembakan Istri, Para Pelaku Diberi Rp120 Juta
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi mengungkap modus para pelaku yang melakukan penembakan terhadap Rina Wulandari, istri dari anggota TNI Kopda Muslimin (M). Sugiono alias Babi merupakan eksekutor. Sedangkan otak pelaku adalah Muslimin.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi mengungkap modus para pelaku yang melakukan penembakan terhadap Rina Wulandari, istri dari anggota TNI Kopda Muslimin (M). Sugiono alias Babi merupakan eksekutor. Sedangkan otak pelaku adalah Muslimin.
Sebanyak lima pelaku sudah diringkus polisi. Sementara Muslimin masih buron. Para pelaku dijanjikan imbalan Rp120 juta oleh otak pelaku.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam video yang viral? Sebuah video memperlihatkan Panglima TNI dengan santai beli nasi di warteg.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
"Jadi usai melakukan penembakan, para pelaku langsung ketemu Kopda Muslimin. Di sana mereka dapat upah Rp120 juta dan per orang mendapat bagian Rp24 juta. Ada yang langsung dibelikan motor dan emas. Semuannya barang bukti sudah kita sita," kata Ahmad Luthfi, Senin (25/7).
Dia menyebut untuk senjata api rakitan yang digunakan pelaku, dibeli Kopda Muslimin dari rekannya. "Senpi itu dibeli seharga Rp3 juta. Dan rencanakan penembakan terhadap istrinya sendiri," jelasnya.
Aksi itu dilakukan para pelaku pada hari Senin 18 Juli 2022 dengan mematangkan rencana eksekusi di lokasi pukul 08.00 WIB. Tidak hanya itu, otak pelaku juga menyuruh pelaku mengikuti korban yang berangkat dari rumah untuk menjemput anaknya. Di depan rumah, Sugiyono alias Babi yang menembak korban dua kali.
"Dua kali menembak pertama meleset kemudian dilanjut menembak dua kali akhirnya pelaku jatuh," ujarnya.
Kelima pelaku atas nama Sugiyono alias Babi, Ponco Aji Nugroho, Supriyono, Agus Santoso dan Dwi Sulistyono. Sugiyono alias Babi, menurut Luthfi merupakan eksekutor penembakan di lokasi kejadian. Sedangkan Dwi berperan sebagai penyedia senjata api.
Kejadian penembakan di rumah korban berhasil diungkap aparat gabungan Polda Jateng, Polrestabes Semarang dan Kodam Diponegoro kurang dari seminggu.
Upaya investigasi yang dikerjakan secara maraton kemudian menangkap para pelaku penembakan.
"Hanya empat hari kita berhasil mengamankan pelakunya. Termasuk Sugiyono dan empat pelaku lainnya. Dua motor yang dipakai pelaku sudah diubah warnanya untuk mengelabui petugas. Tapi akhirnya juga bisa kita amankan terutama dengan beberapa butir dan senpi," terangnya.
Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengapresiasi tindakan cepat yang dilakukan kepolisian yang sigap memburu lima pelaku penembakan. Korban Rina Wulandari merupakan anggota Persit yang mendapat perhatian khusus dari dirinya.
"Kita juga menengok kondisi korban penembakan yang masih dirawat di rumah sakit Kariadi. Semoga kondisinya segera pulih dan sembuh," tandasnya.
(mdk/cob)