Korban Gempa di Halmahera Selatan Bertambah Menjadi 6 Orang
"Lima korban diakibatkan reruntuhan bangunan, sedangkan satu korban meninggal di pengungsian," kata Agus
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut korban gempa Halmahera Selatan, Maluku Utara bertambah menjadi enam orang. Semula, BPBD setempat mencatat dua warga menjadi korban gempa bermagnitudo 7.2 tersebut.
Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo merinci, 5 korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Sementara, 1 korban atas nama Saima (90), warga Desa Nyonyifi, Kecamatan Bacan Timur meninggal di lokasi pengungsian.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Apa dampak utama dari gempa Kabupaten Bandung? Dampak Gempa Kab Bandung M4,9 hari ini menimbulkan kerusakan beberapa bangunan,
-
Apa yang ditemukan di "Gerbang Neraka"? Ditemukan banyak sekali kerangka manusia di tempat ini, termasuk beberapa tanpa kepala.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
"Lima korban diakibatkan reruntuhan bangunan, sedangkan satu korban meninggal di pengungsian," kata Agus melalui keterangan persnya, Rabu (17/7).
Sementara itu, identitas 5 korban lainnya yakni Aisyah (54) asal Desa Ranga-Ranga, Gane Barat Selatan; Aspar Mukmat (20) asal Desa Gane Dalam, Gane Timur Selatan; Sagaf Girato (50) asal Desa Yomen, Joronga; Aina Amin (50) warga Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan; serta Wiji Siang (60) asal Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan.
Agus menambahkan, bantuan logistik masih terus mengalir untuk penanganan darurat. Bahkan, kata Agus, BNPB mengirimkan 1 unit helikopter Mi-8 untuk mendistribusikan bantuan seperti tenda keluarga dan barang lainnya.
"Bantuan tenda lain telah disiapkan pengirimannya melalui pesawat Hercules yang tiba pada malam tadi," katanya.
Selain pengiriman via udara, BNPB juga telah mengirimkan dukungan logistik dengan jalur laut melalui kapal. "Bongkar muat dari kapal tanker ke kapal yang lebih kecil telah dilakukan," terang Agus.
Sejauh ini, Pemerintah Halmahera Selatan telah membentuk pos komando (posko) untuk melakukan penanganan darurat. Dibangun pula dapur umum untuk melayani 9 posko pengungsian korban gempa di Labuha.
"Dapur umum yang dioperasikan pemerintah daerah (pemda) yang dibantu TNI dan Polri untuk melayani 9 pos pengungsian di Kota Labuha. Pemerintah setempat menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari, terhitung 15 - 21 Juli 2019," tutupnya.
Reporter: Yopi Makdori
Baca juga:
BNPB Ungkap Akses Menuju Lokasi Terdampak Gempa di Halmahera Sulit Dilalui
Telkomsel Sebut Layanan Komunikasi di Maluku Utara Kembali Normal Pasca Gempa
BMKG Catat Gempa Susulan di Maluku Utara Sebanyak 89 Kali, 160 Rumah Rusak
Warga Labuha Mengungsi Usai Diguncang Gempa
Dalam 1 Jam, Maluku Utara 5 Kali Diguncang Gempa