Korban Gempa di Pasaman Barat Butuh Tenda dan Sembako
Warga korban gempa di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, membutuhkan tenda dan sembako setelah rumah mereka rusak berat akibat diguncang gempa.
Warga korban gempa di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, membutuhkan tenda dan sembako setelah rumah mereka rusak berat akibat diguncang gempa.
Salah seorang warga Nagari Kajai di Simpang Empat, Herman mengatakan, saat ini kondisi rumahnya rusak berat, sehingga tidak layak huni. Menurut dia, hampir semua rumah di Kajai rusak sedang hingga berat. Mereka kini setidaknya membutuhkan tenda untuk berlindung dari panas dan hujan.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
-
Bagaimana dampak gempa bumi bagi warga? Getaran yang cukup kuat seketika membuat warga berhamburan ke luar rumah. Mereka juga berteriak untuk mengingatkan para tetangga agar segera menyelamatkan diri.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Apa yang menyebabkan gempa bumi? “Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan,”
Herman menceritakan dia merasakan terjadi tiga kali gempa besar. Setelah itu ada banyak gempa susulan.
Sementara warga Bateh Pulai, Nagari Kajai, Meizen menyatakan sedikitnya 25 bangunan di wilayahnya hancur menimpa perabotan di sekitar kediamannya
"Saat ini warga yang rumahnya hancur mengungsi ke Simpang Empat tepatnya di Jalur 32," kata dia.
Ancaman Longsor
Saat ini warga juga khawatir terjadi longsor karena daerah Kajai berada di kawasan perbukitan.
"Hingga saat ini kami masih bertahan di luar rumah, karena gempa susulan masih terus terjadi," ujarnya seperti dilansir Antara.
Berdasarkan pantauan sejumlah warga Nagari Kajai ada yang memilih mengungsi ke Simpang Empat yang merupakan ibu kota kabupaten berjarak sekitar 20 kilometer.
Masjid Roboh
Tidak hanya merusak rumah warga, Masjid Raya Kampung Padang Kajai juga runtuh diguncang gempa.
Hengki, warga setempat menceritakan, awalnya bunyi gemuruh dan ternyata bangunan masjid roboh.
Ia memastikan tidak ada warga yang menjadi korban tertimpa reruntuhan.
Waspadai Gempa Susulan
Sebelumnya, Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengimbau warga untuk tetap waspada karena masih ada kemungkinan terjadinya gempa susulan. "Masyarakat diminta tetap tenang dan saling bantu membantu mengatasi bencana ini," ujarnya.
Bupati mengingatkan apabila terjadi gempa susulan masyarakat diminta untuk keluar rumah mencegah tertimpa bangunan.
Bupati menyampaikan pada tahap awal pihaknya mendirikan posko bantuan di Nagari Kajai karena kondisinya paling parah setelah gempa.
Gempa bumi bermagnitudo 6,1 mengguncang wilayah Pasaman Barat pada Jumat pukul 08.39 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa yang berpusat di 0.15 derajat Lintang Utara, 99.98 derajat Bujur Timur pada kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami.
(mdk/yan)