Korban Luka Bangunan Ambruk Mal Margo City Sudah Boleh Pulang dari RSUI
Korban luka akibat ambruknya atap Mal Margo City Depok yang dirawat di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) sudah diperbolehkan pulang. Dari tiga korban yang sempat dirawat di RSUI, korban berinisial M meninggal dunia pada Minggu (22/8) dini hari.
Korban luka akibat ambruknya atap Mal Margo City Depok yang dirawat di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) sudah diperbolehkan pulang. Dari tiga korban yang sempat dirawat di RSUI, korban berinisial M meninggal dunia pada Minggu (22/8) dini hari.
Manajer Pengembangan Bisnis RSUI, Astrid Saraswaty mengatakan, kedua korban yang sempat dirawat sudah diperbolehkan pulang. Mereka sempat dirawat di ruang IGD saat itu.
-
Kapan semburan gas itu terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
-
Bagaimana semburan gas di Bogor terjadi? Semburan tersebut muncul setelah para pekerja hendak menghentikan pencarian sumber air baru. Saat itu mereka merasa putus asa, dan hendak membereskan alat. Di tengah suasana itu, tiba-tiba semburan kencang dengan suara gemuruh muncul di lokasi hingga menghebohkan orang di sana.
-
Dimana lokasi semburan gas tersebut? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
-
Kenapa semburan gas itu muncul? Pihak berwenang pun masih mencari tahu penyebab munculnya semburan tersebut secara tiba-tiba.
-
Kapan Kawah Timbang mengeluarkan gas beracun yang menewaskan ratusan jiwa? Pada 20 Februari 1979, terjadi peristiwa Tragedi Sinila yang menyebabkan 149 orang warga Desa Kepucukan, Batur, Banjarnegara, meninggal dunia.
-
Kenapa BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa.
"Tiga orang dari para korban diterima pada hari sabtu sore jam 5 dan langsung ditangani di IGD," katanya, Selasa (24/8).
Dari hasil pemeriksaan para korban memang mengalami luka bakar. Korban pertama yang wafat mengalami cedera kepala cukup berat. "Sementara dua korban lainnya kondisinya mengalami luka dan lecet yang relatif ringan sehingga boleh pulang," tukasnya.
Kedua korban tersebut sudah diperbolehkan pulang karena masuk kategori luka ringan. Mereka dipulangkan pada Sabtu (21/8) pukul 23.00 WIB.
"Yang mengalami cedera kepala berat sehingga harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut kami tangani tapi mengembuskan napas terakhir pada Minggu (22/8) jam 3 dini hari. Pasien yang cedera berat ini jenis kelamin laki-laki berusia 30 tahun. Yang dua juga laki-laki 45 dan 46 tahun," ungkapnya.
Astrid mengaku belum tahu apa penyebab luka bakar yang diderita korban. "Kami belum menerima (informasi) ya," tukasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno menuturkan dipastikan tidak ada api saat kejadian tersebut. Luka bakar yang dialami korban diduga dari hawa panas akibat tekanan di pipa gas.
"Dari pihak labfor menyatakan memang tidak ditemukan adanya jelaga. Hawa panas yang disebabkan oleh gas itu yang menyebabkan beberapa menjadi agak luka melepuh atau luka bakar," katanya.
Menurut dia kalaupun ada api kemungkinan berasal dari salah satu restoran yang sedang memasak. Kemudian terjadi tekanan gas saat itu.
"Dipastikan tidak ada, tapi tidak tahu kalau yang di dapur atau di Marugame Udon. Mungkin kan dia lagi masak kemudian ada tekanan gas. Kalau dari labfor belum menemukan ada yang terbakar," tutupnya.
Baca juga:
Insiden Margo City, Polisi Sebut Hawa Panas dari Gas Sebabkan Korban Terluka Bakar
Selidiki Insiden di Margo City Depok, Puslabfor Ambil Pipa Gas yang Diduga Bocor
Kemenaker Turunkan Tim Pengawas Investigasi Kecelakaan Mal Margo City
Polisi Periksa 12 Saksi Insiden Atap Margo City Depok Ambruk
Kemensos Santuni Korban Atap Ambruk Margo City Depok
Insiden Atap Ambruk, Area Terdampak Paling Parah di Bagian Kanan Margo City