Korban miras oplosan di Bantul kembali bertambah, lima orang tewas
Korban miras oplosan di Bantul kembali bertambah, lima orang tewas. Mereka tewas setelah menenggak miras sisa campuran.
Satu lagi korban meninggal bertambah akibat mengonsumsi miras oplosan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Korban meninggal terakhir adalah Kustiono (33) warga Kurahan, Bantul. Sebelum meninggal Kustiono sempat dirawat di RS PKU Bantul sejak Senin (6/2) malam.
Kondisi kesehatannya yang terus menurun membuat Kustiono dirawat di ruang ICU RS PKU Bantul. Sayangnya berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh tim medis tak membuahkan hasil. Kustiono pun akhirnya meninggal.
Kabar kematian Kustiono ini disampaikan oleh rekan korban yang bernama Triyono. Kepada media, Triyono mengaku sempat menengok Kustiono saat dirawat di ICU PKU Bantul.
"Saya ditelepon oleh saudara korban. Dia mengabarkan bahwa Kustiono telah meninggal," kata Triyono, Kamis (9/2).
Sebelumnya, Polres Bantul telah menangkap Sumantoro, peracik dan penjual miras oplosan jenis AL yang menewaskan lima orang pengonsumsinya, Rabu (8/2). Warga Melikan Lor, Bantul, DIY ini ditangkap di rumahnya yang digunakan untuk meracik dan menjual belikan miras oplosan AL.
Menurut Kasatreskrim Polres Bantul, AKP Anggaito Hadi Prabowo, tersangka Sumantoro dibekuk setelah pihak kepolisian mendapatkan keterangan dari beberapa saksi bahwa para korban meninggal dunia membeli miras oplosan di tempat Sumantoro. Berbekal pengakuan dari para saksi, pihak kepolisian pun segera mendatangi dan menggeledah rumah Sumantoro yang digunakan untuk berdagang miras oplosan.
Anggaito menceritakan bahwa saat digeledah, petugas hanya mendapati sisa-sisa miras oplosan dari botol kosong. Sisa hasil miras oplosan racikan Sumantoro ini kemudian dibawa ke Labfor Semarang untuk diteliti kandungan zat-zat kimianya.
"Dari pengakuan tersangka, minuman AL terdiri dari alkohol 90 persen sebanyak satu liter kemudian dicampur air mineral 7,5 liter dan 16 botol minuman berenergi merk terpedo. Harga pokok untuk alkohol Rp 70 ribu dan minuman energi seharga Rp 2 ribu," papar Anggaito di Mapolres Bantul, Rabu (8/2).
Anggaito menambahkan bahwa tersangka menjual satu plastik miras seharga Rp 20 ribu. Tersangka, lanjut Anggaito diduga mengedarkan miras oplosan AL ke sekitar wilayah Kabupaten Bantul.
"Pelaku diancam dengan pasal 204 KUHP Ayat 2 yaitu seseorang yang menjual sifatnya berbahaya atau menyebabkan kematian. Tersangka diancam dengan penjara maksimal 20 tahun," terang Anggaito.
Sebelumnya tiga orang tewas adalah Wahyu Defri Cahyo (21), Sudarisman (50) alias Kentut keduanya warga Kurahan, Desa Bantul, Kecamatan Bantul, serta Mudiyanto (23) warga Guwosari, Kecamatan Pajangan.
Berdasarkan informasi yang didapat, seorang korban meninggal dunia yang ke empat bernama Paidi (37) warga Ngrancah, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogri Kabupaten Bantul. Sebelum meninggal, Paidi sempat dirawat di RSPAU Hardjolukito namun tak tertolong dan meninggal, Selasa (7/2) malam.
Baca juga:
Polres Bantul tangkap penjual & peracik miras maut tewaskan 4 warga
Tenggak miras oplosan usai isi hajatan, 3 warga Bantul tewas
Rayakan ulang tahun pakai miras oplosan, Rina & 2 rekannya tewas
Korban miras oplosan di Bantul bertambah jadi empat orang
Isak tangis warnai pemakaman anggota Bonek yang tewas akibat miras
4 Pemuda di Subang tewas dan 1 kritis usai pesta miras oplosan
Jumlah Bonek tewas akibat miras oplosan jadi 5 orang
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Apa yang ditemukan oleh tim eskavasi di Situs Keputren, Bantul? Pada Selasa (7/9), Tim eskavasi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan sebuah artefak fragmen gerabah di Situs Keputren, Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kerto-Pleret, Bantul. Artefak itu diduga merupakan wadah air era Kerajaan Majapahit.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan. Fakta di Balik Gempa M 6,4 yang Guncang Bantul, Alarm Megathrust?
-
Kapan gempa Bantul terjadi? Pada Jumat (30/6) malam pukul 19.57, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa dengan magnitudo M 6,4.
-
Apa yang dilakukan Mentan SYL di Bangli? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menggelar penanaman bawang merah di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.
-
Kapan wilayah Banyumas memasuki awal musim hujan? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir karena BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.