Korban pelecehan Polisi Polres Batu mengaku diajak ke ruang gelap
"Itu ada ruangan gelap di situ. Ruangannya di belakang situ (Pos), di situ mulai dipegang-pegang, diciumi,"
RS (17) korban pelecehan oleh dua oknum anggota Satlantas Polres Batu, mengaku diajak masuk ke ruang gelap yang tanpa lampu. Ruangan itu terletak di bagian belakang Pos Polisi Alun-Alun Kota Batu.
Di ruang tanpa lampu itu, korban mengalami perlakuan tidak mengenakkan.
"Itu ada ruangan gelap di situ. Ruangannya di belakang situ (Pos), di situ mulai dipegang-pegang, diciumi," kata RS saat laporan di Mapolsek Batu, Jumat (10/6).
Awalnya RS, yang dibonceng oleh teman sekelasnya, JRM terjaring operasi di Jalan Dewi Sartika Kota Batu, Rabu (1/6). Karena tidak mengenakan helm, keduanya terkenal tilang dan diminta ke Pos Polisi Alun-Alun Batu.
Saat berada di luar pos, menunggu temannya menyelesaikan administrasi, RS dipanggil oleh oknum A. Korban mengaku ditanya-tanya, sekolahnya di mana, sudah punya pacar apa belum, dan lain-lain.
"Dipegang nametag saya, dipegangi logo saya (nametag dan logo ada di dada). Lho ini logo apa? Logo SMA saya, saya gitu. Kalau gitu kan biasanya logo-logo OSIS," kata RS sambil menirukan.
Berikutnya RS ditanya oleh A, tentang seseorang yang tinggal satu kampung dengan korban. Korban pun mengaku kenal, sehingga A mencoba menghubungi orang tersebut.
"Dia bilang, 'Saya teleponnya ya, barangkali bisa membantu'. Terus ditelepon, dia sambil bawa telepon ke belakang mengarah ke ruang gelap. Saya mengikuti di belakangnya," katanya.
Sampai di sebuah ruangan, korban sempat ragu-ragu antara masuk atau tidak. Tetapi A meminta untuk masuk. Karena tidak akan aman-aman saja.
"Katanya, 'nggak apa-apa masuko'. Aku duduk di kursi. Kemudian D menyusul, terus ruang gelapnya ditutup. Disitu D mencium, merangkul," kisahnya sambil menarik nafas.
Sekitar 15 menit, RS dalam ruangan itu. Dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa saat D berperilaku tidak sopan kepadanya. Ia menunggu-nunggu agar temannya segera selesai mengurus administrasi tilang.
RS merupakan korban kedua, setelah sebelumnya DSN juga mengalami hal serupa. Namun DSN hanya mengalami pelecehan secara verbal.