Korban pencabulan Raja Surakarta batal diperiksa polisi
"Jika sampai 3 kali kita undang tidak datang, kami akan melakukan pemeriksaan di rumah korban," ujar Kapolres.
Polres Sukoharjo batal memeriksa AT (15), korban kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Raja Keraton Surakarta (Solo) Paku Buwono XIII. Menurut rencana siswi salah satu SMK di Solo tersebut akan diperiksa pada Jumat (3/10). Namun hingga siang hari, korban yang saat ini hamil 6 bulan itu tak menampakkan diri.
"Jika sampai 3 kali kita undang tidak datang, kami akan melakukan pemeriksaan di rumah korban," ujar Kapolres Sukoharjo AKBP Andy Rifai kepada wartawan.
Menurut Andy, tak hanya AT, tim advokasi yang selama ini mendampingi korban juga tak tampak. Atas kondisi tersebut ia berjanji akan segera membuat surat pemanggilan yang ketiga kalinya. Jika dalam pemanggilan ketiga, korban tidak datang, Andy mengatakan, polisi akan melakukan pemeriksaan di rumah korban.
"Kami tidak akan melakukan pemanggilan paksa. Dalam kasus ini kami mengalah untuk mendatangi rumah korban," katanya.
Sebelumnya Polres Sukoharjo menjadwalkan pemeriksaan korban pada Rabu (1/10) lalu. Namun saat itu korban yang mengaku sakit diwakili oleh ayah dan bibinya.
Dihubungi terpisah, anggota tim advokasi korban, Asri Purwanti mengatakan kondisi psikis AT belum memungkinkan untuk menjalani pemeriksaan. Apalagi psikolog yang akan mendampingi belum siap. Menurut Asri, psikolog yang ditunjuk Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban baru akan tiba dari Jakarta, Senin pekan depan.
"Psikolog yang akan mendampingi korban ada 2 orang yang disediakan LPSK bekerjasama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI)," tandasnya.
Baca juga:
Polisi periksa keluarga korban pelecehan seksual Raja Solo
Alasan sakit, korban pelecehan Raja Solo batal diperiksa polisi
Diduga hamili ABG, Raja Surakarta resmi dipanggil Polisi
Dituduh bodong, pengacara korban pelecehan Raja Solo maju terus
Hamili ABG, Raja Surakarta akan dikonfrontir dengan korban
Kasus pelecehan seksual, polisi akan tes DNA Raja Surakarta
Polisi tes DNA terkait kasus pelecehan seksual Raja Surakarta
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.
-
Bagaimana cara Fakultas Filsafat UGM menangani kasus pelecehan seksual? Pada prinsipnya Fakultas Filsafat UGM konsisten untuk penanganan kasus-kasus kekerasan seksual. Laporan tentang adanya korban dan lain sebagainya belum ada," urai Iva.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Bagaimana rangsangan payudara memengaruhi gairah seksual wanita? Sebuah penelitian oleh Roy Levin dari University of Sheffield dan Cindy Meston dari University of Texas menemukan bahwa merangsang payudara atau puting payudara meningkatkan gairah seksual sekitar 82 persen dari wanita yang diikutsertakan dalam penelitian tersebut.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Bagaimana DPR ingin memastikan kasus pelecehan seksual di Sulbar diselesaikan? Karena kasus ini diduga melibatkan oknum pejabat lembaga daerah, maka saya minta semua pihak, terutama kepolisian, agar berkoordinasi dalam penyelesaian kasus ini. Kita pastikan kasus ini berjalan tanpa adanya intervensi," tuntasnya.