Korban penjambretan yang tewas membawa uang Rp 300 juta
Uang Rp 300 juta yang dibawa korban dilarikan pelaku yang belum diketahui identitasnya.
Seorang lelaki paruh baya, Mulyono (58), warga Tangkerang Utara Pekanbaru, tewas bersimbah darah di Jalan Jenderal Sudirman, Senin (27/10) sekitar pukul 10.30 WIB. Dugaan sementara, korban tewas setelah dijambret, namun sepeda motor Honda Astrea bernomor polisi BM 6338 AO yang dikendarainya tidak dibawa pelaku.
Informasi yang dirangkum merdeka.com, dari hasil identifikasi sementara yang dilakukan penyidik polisi dan tim kedokteran, korban diduga dijambret lalu terjatuh dan tewas karena kepalanya terbentur ke aspal. Uang Rp 300 juta yang dibawa korban dilarikan pelaku yang belum diketahui identitasnya.
Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya, Iptu Arry Prasetyo kepada wartawan mengatakan, korban mengalami luka pada bagian kepala karena benturan keras di kepalanya. Juga keluar darah dari mulut dan hidung korban.
"Dari hasil autopsi tidak ada luka tusuk pada bagian tubuhnya. Dugaan sementara, korban dijambret," ujar Arry di Kamar Mayat RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Sementara itu, istri korban, Wati kepada wartawan mengatakan, suaminya yang menjadi korban penjambretan tersebut sehari-harinya bekerja membuka toko harian, suaminya pergi dari rumah sekitar pukul 10.00 WIB.
"Dia (korban) pergi dari rumah. Kemudian mengambil uang. Uangnya sekitar Rp 300 juta. Rencananya akan diantar ke Bank Permata," kata Wati. Terlihat juga beberapa keluarga korban yang lain di RSUD menangis histeris.
Menurut salah seorang saksi mata disekitar lokasi kejadian- Jalan Sudirman di depan Bulog beberapa meter sebelum Jalan Pinang, Edo kepada wartawan mengakui bahwa kejadian itu awalnya diperkirakan kecelakaan lalu lintas ternyata korban penjambretan.
"Awalnya saya kira kecelakaan lalu lintas. Saya mau nolongin. Tapi, ada pemuda tiga orang mengendarai dua sepeda motor menghampiri korban. Saya kira dia juga menolong. Ternyata dia membawa senjata tajam kemudian mengambil jaket korban. Saya terkejut dan takut. Pemuda-pemuda itu lalu melarikan diri,"kata Edo.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan tengah memburu pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut.