Korban tabrak lari di Malaysia, TKW asal Solo meninggal
Maryani sempat mendapatkan perawatan namun nyawanya tidak tertolong.
Sri Maryani (40) seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kota Solo menjadi korban tabrak lari sebuah mobil di Malaysia. Warga Manahan RT 01 RW 04 Solo tersebut meninggal dunia, setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat. Maryani mengalami luka pendarahan parah di bagian kepala belakang.
Sriyono, adik kandung korban mengatakan, Maryani sudah 4 tahun bekerja di Malaysia sebagai caddy golf. Pekerjaan tersebut terpaksa dia lakukan setelah suaminya meninggal dan harus menghidupi ketiga anaknya yang masih bersekolah di Solo.
"Saya dan keluarga diberitahu oleh teman adik saya, kalau kakak saya pas naik motor mau berangkat kerja pagi hari ditabrak mobil. Dia sempat tak sadarkan diri sampai seminggu. Penabraknya melarikan diri, kejadiannya sebelum puasa lalu," ujar Sriyono, saat ditemui merdeka.com di rumah duka, Sabtu (18/6).
"Pas Rabu kemarin kita diberitahu kalau kakak meninggal di Rumah Sakit PPUM (Pusat Perubatan University Malaysia) Kuala Lumpur. Tapi untuk mengambil jenazahnya kami harus membayar polisi Malaysia 5 ribu ringgit atau sekitar Rp 15 juta," sambungnya.
Uang tersebut, kata dia, belum termasuk biaya perawatan di rumah sakit sebesar Rp 70 juta.
"Kami tidak punya uang sebesar itu. Uang untuk mengambil jenazah saja kami tidak mampu," keluhnya.
Sriyono dan keluarga tak tahu harus berbuat apa. Usahanya meminta bantuan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia juga belum membuahkan hasil. Sejumlah persyaratan yang diminta KBRI, kata dia, sudah dikirim via emal pada Jumat kemarin. Namun hingga Sabtu pagi belum ada penjelasan apapun.
"Kami ingin Pemerintah membantu pemulangan jenazah kakak saya secepatnya. Mohon pemerintah bisa membantu, kasihan keluarga yang menunggu sudah lam," pungkasnya.