Korban tewas bom tiga gereja di Surabaya bertambah, total menjadi 15 orang
Korban tewas bom tiga gereja di Surabaya bertambah, total menjadi 15 orang. Seorang wanita bernama Mayawati (80) meninggal setelah sebelumnya dirawat dirawat di Rumah Sakit Dokter Sutomo, Surabaya, Jawa Timur.
Korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, Jawa Timur, kembali bertambah. Seorang wanita bernama Mayawati (80) meninggal setelah sebelumnya dirawat dirawat di Rumah Sakit Dokter Sutomo, Surabaya, Jawa Timur.
"Ibu-ibu yang berpakaian merah dengan perawakan agak kecil itu akhirnya meninggal setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Dokter Sutomo ibu Mayawati kelahiran Blitar 8 Juni 1938 umur 80 tahun," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Fran Barung Mangera dalam konferensi pers di Polda Jatim, Senin (14/5).
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
Menurut Frans, jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga. Frans mengatakan, jenazah korban ledakan bom bunuh diri di Surabaya, diserahkan kepada pihak keluarga tujuh orang.
"Yang bersangkutan sudah selesai identifikasi dengan mencocokkan data sekunder dan primer yang bersangkutan," kata dia.
Diketahui, terjadi ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Pengeboman pertama terjadi pukul 07.13 WIB di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya,Minggu (13/5). Kemudian disusul ledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno. Terakhir di Gereja Kristen Indonesia Diponegoro 146 di Jalan Raya Diponegoro.
Malam hari sekitar pukul 21.20 WIB, bom lain meledak di rusunawa kawasan Wonocolo, Sidoarjo. Tiga orang yang diduga pelaku tewas yaitu Anton (47) beserta istrinya, Puspita Sari (47), dan anak pertamanya, LAR (17).
Senin (14/5) pagi sekitar pukul 08.50 WIB, Surabaya kembali diguncang bom. tepatnya di depan Polrestabes Surabaya. Polisi menyebut aksi ini dilakukan empat pelaku yang berboncengan dua motor. Keempatnya meninggal.
Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin mengatakan, ada 21 masyarakat dan 13 pelaku yang menjadi korban tewas dalam rentetan peristiwa peledakan ini.
"Saya ingin update jumlah korban secara menyeluruh, khususnya di Surabaya dan Sidoarjo hingga hari ini. Total ada 21 orang masyarakat meninggal pagi ini di Surabaya. Kemudian 13 pelaku tewas," ujar Machfud di Surabaya, Senin (14/5).
Dia mengatakan, pelaku pengeboman di Surabaya dan Sidoarjo dipastikan melibatkan keluarga. Ini diketahui dari hasil identifikasi dan pengecekan. Ternyata mereka semua tercatat dalam satu keluarga. "Perlu saya sampaikan kejadian (pengeboman) yang di Sidoarjo dan Surabaya semuanya satu keluarga," jelasnya.
Baca juga:
Menkeu yakin penanganan polisi di aksi teror bom Surabaya jaga kepercayaan investor
Teroris yang ditembak mati di Sidoarjo tokoh nomor dua JAD Surabaya
Kapolri buru satu keluarga penyebar ideologi radikal di balik Bom Surabaya
Wiranto jamin pelibatan TNI lawan teroris tak bikin militer seperti Orde Baru
Marak teror bom, Bea Cukai tingkatkan kewaspadaan pada barang masuk ke RI
Keuskupan Agung Jakarta: Terorisme menodai makna jihad
Mabes Polri: Mari jadikan terorisme musuh bersama & waspada berita tak jelas