KPK Buka Peluang Terapkan Pasal TPPU Dalam Kasus Suap Benih Lobster Edhy Prabowo
Jerat baru dalam pengembangan kasus ini belum dapat dipastikan. Sebab, penyidik KPK harus memiliki bukti permulaan yang cukup. Caranya, dengan mencari bukti apakah ada perubahan bentuk dari hasil suap terkait menjadi aset bernilai ekonomis.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, KPK tengah membuka semua kemungkinan dalam pengembangan kasus suap perizinan tambak, usaha, dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020. Salah satu arah dari pengembangannya, adalah terjadinya dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
"Tidak menutup kemungkinan dapat diterapkan tindak pidana lain dalam hal ini TPPU sepanjang berdasarkan fakta yg ada dapat disimpulkan adanya bukti permulaan yang cukup," tulis Ali Fikri kepada wartawan, Kamis (28/1).
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Apa yang Prabowo masak di acara tersebut? Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menghadiri lomba memasak yang digelar Partai Golkar di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/1). Prabowo juga turut memasak salah satu makanan Indonesia yakni, nasi goreng.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa Eko Prawoto? Dilansir dari Wikipedia, Eko Prawoto merupakan seorang arsitek legendaris dari Indonesia. Pria kelahiran Purworejo, Agustus 1958 itu menerjuni dunia arsitektur sejak menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada pada tahun 1977.
Namun menurut Ali, jerat baru dalam pengembangan kasus ini belum dapat dipastikan. Sebab, penyidik KPK harus memiliki bukti permulaan yang cukup. Caranya, dengan mencari bukti apakah ada perubahan bentuk dari hasil suap terkait menjadi aset bernilai ekonomis.
"Pada prinsipnya TPPU akan diterapkan apabila memang ada bukti permulaan yang cukup dugaan terjadi perubahan bentuk dari hasil tindak pidana korupsi kepada aset-aset bernilai ekonomis seperti properti, kendaraan, surat berharga dan lain-lain," jelas Ali.
Diketahui dalam kasus ini, eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo telah berstatus sebagai tersangka. Edhy diduga menggunakan duit hasil suap perizinan aturan tersebut untuk membeli sejumlah barang mewah.
Bersama sekretaris pribadinya Amiril Mukminin (AM), Edhy meminum wine yang dibeli dari eks caleg dari Partai Gerindra Ery Cahyaningrum. Selain itu, istri dari Edhy, Iis Rosita juga diduga turut menerima aliran duit suap saat pergi ke Amerika Serikat guna membeli barang mewah di sana.
Sebagai informasi, KPK telah menetapkan 6 orang tersangka sebagai penerima suap. Selain Edhy, lima orang lainnya adalah Staf khusus Menteri KKP Syafri dan Andreu Pribadi Misanta; Pengurus PT ACK Siswadi; Staf Istri Menteri Ainul Faqih dan Amiril Mukminin.
Kepada terduga pelaku penerima suap disangkakan melanggar Pasal 12 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Sedangkan,sebagai pemberi suap, KPK telah menetapkan satu orang tersangka bernama Suharjito selaku Direktur PT DPP sebagai tersangka. KPK mentapkan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP, terhadap Suharjito.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
KPK Ungkap Istri Edhy Prabowo Turut Kecipratan Uang Suap Izin Ekspor Benur
Kasus Edhy Prabowo, KPK Bidik Perkara Lain di Luar Izin Ekspor Benur
KPK Duga Duit Suap Edhy Prabowo juga Dipakai Beli Wine
Terkait Kasus Edhy Prabowo, KPK Periksa Mantan Caleg Gerindra
KPK Perpanjang Penahanan Edhy Prabowo