KPK Periksa Anak Menkumham Yasonna Laoly Terkait Kasus Suap Pemkot Medan
Pemeriksaan Yamitema sendiri merupakan penjadwalan ulang dari pemeriksaan Senin, 11 November 2019.
Yamitema T Laoly, anak dari Menkumham Yasonna Laoly diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia yang menjabat sebagai Direktur PT Kani Jaya Sentosa akan dimintai keterangan seputar dugaan suap proyek dan jabatan di lingkungan Pemkot Medan Tahun Anggaran 2019 dengan tersangka Kadis PUPR Kota Medan Isa Ansyari (IAN).
Pemeriksaan Yamitema sendiri merupakan penjadwalan ulang dari pemeriksaan Senin, 11 November 2019.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
-
Kapan Syamsidar Yahya wafat? Hj. Syamsidar Yahya wafat pada tahun 1975 di Pekanbaru, Riau di usianya yang ke-61 tahun.
-
Siapa Delsy Syamsumar? Delsy Syamsumar, Pelukis Neoklasik Asal Sumbar yang Karyanya Sudah Diakui Dunia Salah satu pelukis terkemuka di Indonesia ini telah melahirkan karya-karya hebat yang sudah diakui oleh Lembaga Seni dan Sejarah Perancis melalui literatur.
-
Apa yang dicari oleh Lasja Soeryo? Tatapan mata Lasja, mencerminkan keberanian seorang ibu rumah tangga yang sedang mencari keadilan.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Yap Thiam Hien lahir? Mr. Yap Thiam Hien atau yang biasa disapa dengan John oleh kawan-kawannya lahir di Kutaraja, Banda Aceh pada 25 Mei 1913.
"Rencana pemeriksaan ulang pada, Senin 18 November 2019," ujar Plh Kabiro Humas KPK Chrystelinna GS beberapa waktu lalu.
Dalam kasus ini, KPK menetapkan Wali Kota nonaktif Medan Tengku Dzulmi Eldin (TDE) sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait dengan proyek dan jabatan di lingkungan pemerintahan Kota Medan tahun anggaran 2019.
Selain Dzulmi, KPK juga menjerat dua orang lainnya, yakni Kadis PUPR Kota Medan Isa Ansyari (IAN) dan Kabag Protokoler Kota Medan, Syamsul Fitri Siregar (SFI).
Dzulmi diduga menerima suap untuk menutupi ekses perjalanan dinas wali kota ke Jelang. Dalam perjalanan dinas, Dzulmi membawa serta keluarga dan beberapa kepala dinas. Dzulmi dan keluarganya memperpanjang waktu tinggal di Jepang selama tiga hari di luar waktu perjalanan dinas.
Akibat keikutsertaan pihak-pihak yang tidak berkepentingan, terdapat pengeluaran perjalanan dinas Walikota yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan tidak bisa dibayarkan dengan dana APBD.
Pihak travel kemudian menagih sejumlah pembayaran tersebut kepada Dzulmi. Dzulmi kemudian bertemu dengan Syamsul dan memerintahkannya untuk mencari dana dan menutupi ekses perjalanan ke Jepang tersebut dengan nilai sekitar Rp800 juta.
Syamsul kemudian membuat daftar target kepala-kepala dinas yang akan dimintakan dana, termasuk diantaranya adalah kadis-kadis yang ikut berangkat ke Jepang dan Isa meskipun tidak ikut berangkat ke Jepang.
Reporter: Fachrur Rozie
Baca juga:
Selain Anak Menkum HAM, KPK Juga Panggil 14 Saksi Kasus Suap Walkot Medan
Hari ini KPK Akan Periksa Anak Yasonna Laoly Terkait Kasus Suap di Pemkot Medan
Diperiksa KPK, Istri Wali Kota Medan Dicecar Soal Plesiran ke Jepang
Besok, KPK Kembali Periksa Anak Menkumham Yasonna Laoly
Menkum HAM Yasonna Laoly Tepis Anaknya Terlibat Kasus Suap
KPK Periksa Istri Wali Kota Nonaktif Medan Terkait Suap