Kronologi Anak Tega Bunuh Ibu Kandung: Ditusuk 50 Kali Pakai Pisau Dapur
Pelaku juga berusaha untuk membunuh ayah kandungnya, namun gagal.
Pelaku juga berusaha untuk membunuh ayah kandungnya, namun gagal.
Kronologi Anak Tega Bunuh Ibu Kandung: Ditusuk 50 Kali Pakai Pisau Dapur
RA (23), anak kandung yang tega membunuh ibunya sendiri yaitu Sri Widiastuti (43) sudah ditetapkan sebagai tersangka. Selain membunuh Sri, RA juga melukai Bakti Munir (49) yang merupakan ayahnya sendiri.
Peristiwa pembunuhan dan penganiayaan itu terjadi di Kampung Sindangkarsa, Jalan Bakti ABRI Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok pada Kamis (10/8). “Menetapkan RA sebagai tersangka dalam kasus tersebut,” kata Kapolsek Cimanggis Kompol Arief Budiharso, Jumat (11/8).
Peristiwa bermula ketika Sri sedang duduk di meja makan, tiba-tiba RA datang dan langsung menusuk ibunya. RA menusuk ibunya hingga 50 kali menggunakan pisau dapur. “Mengenai leher, kemudian dada, sempat paha, yang tentunya mengenai organ vital dari korban,” ujar Arief.
Puas menghabisi ibunya, RA melihat ayahnya masuk ke dalam rumah. Dia langsung mengejar dan melukai ayahnya menggunakan golok. RA kemudian membawa ayahnya ke dalam kamar. “Nah di dalam kamar tersebut terjadi pergulatan dan tersangka mencoba untuk membacok korban kembali,” ungkap Arief.
Agar ayahnya tidak melarikan diri, RA mengunci kamar tersebut. RA membacok ayahnya di bagian kepala. Munir pun teriak minta tolong. Teriakan itu didengar oleh warga dan kemudian warga masuk ke rumah korban.
“Karena kondisi pintu kamar tersebut dikunci dari dalam akhirnya masyarakat membuka paksa dengan mendobrak kamar tersebut. Setelah di dobrak, masyarakat mengamankan dari tersangka dan ayahnya karena keduanya menderita luka akhirnya dibawa ke rumah sakit,” jelas Arief.
Warga kemudian membawa korban ke rumah sakit karena luka cukup parah. Sedangkan ibu korban sudah tidak bernyawa. “Korban adalah Sri Widiastuti seorang ibu rumah tangga, kondisi terakhir adalah meninggal dunia. Korban kedua atas nama Bakti Azis Munir, ayah pelaku,” tukas Arief.
Sri tewas akibat luka yang diderita cukup parah. Korban ditusuk secara membabi buta oleh anaknya menggunakan pisau dapur. “Kalau hasil visum sekitar 50 tusukan ke ibunya, kurang lebihnya, karena visum sementara ini sudah dapat, tapi hasilnya yang secara detailnya masih menunggu,” kata Arief.
Sedangkan Munir mengalami luka di kepala. Dia dilukai menggunakan golok. RA menganiaya kedua orang tuanya menggunakan dua senjata tajam berbeda. Pisau yang digunakan untuk menusuk ibunya diambil dari dapur. Sedangkan golok untuk melukai ayahnya masih dalam pendalaman didapat darimana.
“Iya (benda berbeda). Pisau ini pada saat itu ada di dapur, dan untuk golok masih kita dalami lagi apakah memang biasa di tempatkan disamping pintu tersebut,” tutup Arief.