Kronologi Masuknya Omicron BF.7 ke Indonesia
Pasien pertama yang terkonfirmasi Omicron BF.7 menjalani pemeriksaan Covid-19 pada 13 Oktober 2022.
Varian Omicron BF.7 yang memicu ledakan kasus Covid-19 di China sudah bertransmisi di Indonesia. Kementerian Kesehatan mencatat, hingga kini sudah ada 15 kasus Omicron BF.7.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan kronologi Omicron BF.7 memasuki wilayah Indonesia. Dia menyebut, pasien pertama yang terkonfirmasi Omicron BF.7 menjalani pemeriksaan Covid-19 pada 13 Oktober 2022.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Pasien saat itu berada di Bali. Dia merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Nadia mengaku tidak mengetahui riwayat perjalanan pasien tersebut.
“Enggak ada datanya tapi merupakan PPLN,” kata Nadia melalui pesan singkat, Jumat (30/12).
Setelah menjalani pemeriksaan, pasien dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Spesimen pasien kemudian diteliti menggunakan Whole Genome Sequencing (WGS). Hasil pemeriksaan WGS pada 29 Desember 2022 menunjukkan, pasien terpapar varian Omicron BF.7.
Selain di Bali, pemerintah juga mendeteksi spesimen terjangkit Omicron BF.7 di Jakarta. Pasien di Jakarta tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
Temuan tersebut langsung diumumkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kemarin. Budi mencatat, sudah ada 15 kasus Omicron BF.7. Kabar baiknya, seluruhnya sudah sembuh.
“Kenaikannya itu kecil sekali, 15 kasusnya,” ujar Budi, Kamis (29/12).
Gejala
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, 15 kasus tersebut tersebar di tiga provinsi. Rinciannya, tujuh kasus di Jakarta, tujuh kasus di Bali, dan satu kasus di Jawa Barat.
Menurut Nadia, setelah dinyatakan positif Covid-19, pasien langsung menjalani isolasi mandiri di kediaman masing-masing. Gejala yang dialami pasien terpapar Omicron BF.7 sama seperti orang terjangkit influenza.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, khusus pasien Omicron BF.7 di Jakarta seluruhnya bergejala ringan.
“Gejala tersering masih demam, batuk pilek, sakit tenggorokan. Ada yang anosmia atau sulit mencium bau dan ada yang mengeluhkan nyeri perut, mual dan muntah," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (30/12).
Karakteristik
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, Omicron BF.7 merupakan turunan dari BA.5. Varian tersebut memiliki karakter sangat infeksius.
“Dia punya kemampuan yang sangat tinggi dalam menginfeksi,” ungkap Dicky melalui pesan elektronik, Jumat (30/12).
Omicron BF.7 juga memiliki kemampuan tinggi untuk menetralisir efikasi antibodi yang terbentuk melalui vaksinasi. Karena kemampuan itulah, Omicron BF.7 bisa mereinfeksi atau menginfeksi ulang penyintas Covid-19.
“Selain itu, BF.7 punya karakter sangat singkat dalam inkubasi. Inkubasi ini waktu orang pertama terinfeksi sampai menunjukkan gejala,” jelasnya.
Menurut Dicky, Omicron BF.7 tidak terlalu membahayakan bagi Indonesia jika pemerintah masih menerapkan pemberlakukan pembatasan aktivitas masyarakat (PPKM), skrining di pintu masuk, dan memberlakukan kembali sistem karantina. Indonesia justru perlu mengakhawatirkan munculnya varian baru pada awal 2023 akibat masifnya penularan Covid-19 di China.
(mdk/tin)