Kronologi Pekerja Proyek BTS Disandera KKB, Polisi Tempuh Jalur Damai Negosiasi
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, menyandera sejumlah pekerja proyek tower BTS Telkomsel, Jumat (12/5) Pukul 09.00 WIT.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, menyandera sejumlah pekerja proyek tower BTS Telkomsel, Jumat (12/5) Pukul 09.00 WIT.
Kronologi penyanderaan bermula ketika para pekerja yang dipimpin Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pegunungan Bintang Alverus Sanuari, berangkat dari Oksibil menuju Distrik Okbab menggunakan Pesawat Elang Air Pukul 08.30 WIT.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang terjadi di video yang viral tentang Brimob dan TNI di Papua? Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi memanas.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Saat tiba di Lapangan Terbang Okbab, rombongan pekerja diadang lima orang yang mengaku berasal dari kelompok KKB.
Kelompok tersebut menggunakan senjata tajam seperti parang, dan melakukan kekerasan fisik terhadap tiga pekerja.
"Alverus Sanuari beserta salah satu korban luka yang bernama Benyamin Sembiring, dibebaskan untuk kembali ke Oksibil. Mereka tiba di Bandara Oksibil sekitar Pukul 11.00 WIT, dan langsung dilarikan ke RS Oksibil untuk mendapatkan perawatan medis. Namun hingga saat ini, masih terdapat empat orang yang disandera oleh kelompok tersebut. Dua di antaranya mengalami luka akibat penganiayaan," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (13/5).
Nama-nama pekerja yang disandera adalah staf PT IBS bernama Asmar. Dia mengalami luka di bahu kanan). Kemudian staf distrik Peas Kulka, seorang pemuda dari distrik Borme Senus Lepitalem, dan staf PT IBS Fery yang mengalami luka di bahu kiri.
"Diketahui KKB mengajukan tuntutan tebusan sebesar Rp500 juta sebagai syarat pembebasan para sandera. Tuntutan ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, dan langkah-langkah sedang diambil untuk menangani situasi ini dengan cepat dan mengamankan keselamatan para sandera," ucapnya.
Tempuh Jalur Diplomasi Damai
Kepolisian yang dipimpin Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi, Pemerintah Daerah yang diwakili oleh Wakil Bupati Kris Bakweng Uropmabin Asisten 1 Nicolaus Urobmabin, dan Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi, tokoh adat setempat, serta satuan tugas TNI-Polri dan Ops Damai Cartenz telah mengadakan rapat guna merumuskan langkah-langkah penanganan.
Kapolres mengatakan, Pemerintah daerah dan aparat keamanan telah menjalin komunikasi melalui tokoh adat Okbab setempat, untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi para korban.
"Upaya negosiasi dan penyelesaian secara damai menjadi prioritas, namun tetap memperhatikan hukum dan kebijakan yang berlaku. Pemerintah berharap dapat mengatasi situasi ini dengan cepat, dan memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat," ungkap Dafi Bastomi.