Kronologi Pemancing Diterkam Buaya Muara Besar di Rokan Hilir, Bagian Tubuhnya Sudah Tak Utuh
Di dalam mulut buaya, terdapat sesosok mayat laki-laki yang tidak menggunakan pakaian.
Seorang pria bernama Yasim (68) ditemukan tewas disebuah parit setelah sebelumnya memancing ikan di Kelurahan Teluk Nilap, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Diyakini pria tua itu diterkam buaya.
- Kronologi Perahu Ditumpangi Petugas KPK dan KKP Terbalik Diterjang Ombak di Pantai Bali
- Kronologi Tembok Penangkaran Buaya di Cianjur Jebol, Warga Beraktivitas di Sungai Calung Diminta Waspada
- Kronologi Penemuan 7 Mayat Mengambang di Kali Bekasi, Sempat Dikira Boneka
- Kronologi Pengembala Kambing Jadi Tersangka Usai Melawan Pencuri
Kepala Kepolisian Resor Rohil AKBP Isa Imam Syahroni mengataan, sehari sebelum jasadnya ditemukan, korban pamit kepada istrinya untuk memancing ikan di daerah Dusun Teluk durian. Namun hingga malam, korban tak kunjung pulang. Khawatir, keluarga meminta pertolongan pada tetangga.
"Warga sempat mendatangi dan mencari korban di lokasi tempatnya memancing namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Walaupun begitu, warga tidak meninggalkan lokasi hingga pagi hari," kata AKBP Isa.
Pada Jumat (20/9) pagi pukul 06.00 WIB, salah seorang warga mendengar suara bantingan di dalam air dari jarak sekitar 200 meter. Saat warga mendekat, ditemukan pakaian dan juga pancing korban. Belakangan warga meyakini suara tersebut dihasilkan dari seekor buaya muara. Di dalam mulut buaya, terdapat sesosok mayat laki-laki yang tidak menggunakan pakaian.
"Melihat kejadian tersebut, masyarakat langsung berupaya untuk melakukan pertolongan untuk mengeluarkan korban," lanjut AKBP Isa.
Warga langsung memanfaatkan mesin genset untuk menyetrum buaya yang masih berada di air. Setelah buaya berhasil dilumpuhkan, warga mengeluarkan tubuh korban.
"Saat dikeluarkan dari mulut buaya, ternyata mayat korban sudah tidak lengkap. Kepalanya putus dari badan," ungkapnya.
Tak berhenti di sana, masyarakat langsung membelah bagian perut buaya yang lumpuh, dan ternyata benar kepala dari mayat tersebut berada di dalam perutnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis dari Puskesmas, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain dari korban. Diduga kuat korban memang tewas dikarenakan terkaman satwa tersebut.
"Korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan. Keluarga juga telah mengikhlaskan kematian korban dan menolak untuk diautopsi," tukasnya.