Kronologi Pria Mengaku Teroris dan Letakkan Bom di Masjid Mujahidin Makassar
Teror bom terjadi di Makassar, Rabu (30/12) malam. Tepatnya di Masjid Mujahidin, Jalan Maccini Sawah, Kecamatan Makassar. Seorang laki-laki yang mengaku teroris menelepon pengurus masjid, dan mengaku telah meletakkan bom di masjid.
Teror bom terjadi di Makassar, Rabu (30/12) malam. Tepatnya di Masjid Mujahidin, Jalan Maccini Sawah, Kecamatan Makassar. Seorang laki-laki yang mengaku teroris menelepon pengurus masjid, dan mengaku telah meletakkan bom di masjid.
Namun setelah dilakukan sterilisasi oleh unit Jibom Gegana Brimob Polda Sulsel di masjid tersebut, hanya ditemukan sebuah ember dan bungkusan plastik. Setelah diperiksa, tidak mengandung bahan peledak.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
-
Apa pengertian dari Makmum Masbuk? Makmum masbuk adalah makmum yang terlambat datang saat shalat berjamaah. Artinya, mereka bergabung dengan shalat berjamaah setelah imam sudah memulai shalat.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Kapan Gedung Kawedanan Boja dibangun? Gedung Kawedanan Boja dibangun sekitar tahun 1800-an.
-
Bagaimana bentuk makam Buto? Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan mengatakan, makam Buto berupa lubang berbentuk lonjong dengan jenazah ditempatkan dalam posisis jongkok, kebanyakan di sisi kiri dengan kepala mengarah ke barat.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
"Pelaku teror telepon itu telah diamankan semalam, lelaki berinisial Zk (21). Sampai hari ini, keterangannya berubah-ubah. Disebutnya, hanya melintas lalu lihat nomor telepon pengurus masjid di baliho dan dia pun menelepon nomor telepon itu. Soal ember dan bungkusan plastik itu tidak diakui karena hanya melintas, tidak masuk ke masjid," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Agus Khaerul.
Karena keterangannya berubah-berubah itu dan tampak kurang normal, kata Agus, pemeriksaan yang bersangkutan melibatkan ahli kejiwaan.
"Selain itu, ada juga anggota kita turunkan untuk mencari tahu profil keluarga pelaku," kata Agus seraya menambahkan, pelaku sendiri adalah pengangguran yang drop out sejak kelas IV SD. Setiap hari kerjanya hanya keluyuran.
Sementara Kapolsek Makassar, Kompol Kodrat Muhammad Hartanto mengatakan, pihaknya menerima laporan dari pengurus masjid Mujahidin, Haji Ila Muhammad, Rabu sekira pukul 19.13 WITA.
Dilaporkan jika ada seorang laki-laki menelepon minta kalender baru tapi disampaikan kalau pihak masjid tidak mencetak kalender. Penelepon itu mendesak lalu mematikan sambungan telepon.
Saat ditelepon balik, yang pelaku tidak merespon. Sehingga pelapor Haji Ila Muhammad mencoba telepon menggunakan nomor lain dan direspon tapi laki-laki itu justru menyampaikan jika dirinya adalah teroris dan telah meletakkan bom di masjid.
"Usai menerima laporan itu, kita langsung berkoodinasi dengan Polrestabes Makassar dan tim Jibom Polda Sulsel turun lakukan sterilisasi. Hanya ditemukan ember dan bungkusan yang tidak mengandung bahan peledak. Pelakunya Zk, warga Jl Abu Bakar Lambogo telah diamankan dan kini kasusnya diambil alih Polrestabes Makassar," kata Hartanto.
(mdk/cob)