Kuasa hukum bantah Gatot Brajamusti melakukan pelecehan seksual
Pengacara Gatot, Ahmad Rulyansyah mengklaim bahwa Gatot tidak melakukan pelecehan seksual. Sebab kejadian tersebut terjadi berulang kali yang layaknya biasa dilakukan pasangan.
Gatot Brajamusti menjalani sidang kasus pencabulan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Ragunan, Kamis (12/17). Sidang dipimpin Ketua Majelis Hakim Irwan beserta kedua anggota Iswahyu Widodo dan Ahmad Guntur.
Dalam dakwaanya, Ketua Tim JPU Hadiman menyebut, Gatot didakwa melanggar Pasal 81 ayat 1 atau Pasal 81 ayat 2 undang-undang No 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak Juncto 64 KUHP. Dia terancam hukuman 15 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar.
"Ia didakwa pasal 81 ayat 1 atau 2 UU Nomor 35 Tahun 2014 juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP. Ancaman maksimal 15 tahun penjara, Denda bisa Rp 1 miliar," kata Jaksa Hadiman di PN Jaksel, Ragunan, Kamis (12/10).
Sementara di persidangan, Gatot Brajamusti didampingi tim kuasa hukumnya, Ahmad Rulyansyah dan Novianto Rahmantyo. Kedua pengacaranya membantah isi dakwaan JPU, sebab ada perbedaan di BAP yang sekarang didakwakan.
"Pertama soal sebenarnya ketika kami baca di dakwaan itu ada sedikit perbedaan pada waktu BAP dulu di awal Kepolisian dengan yang tertuang di dakwaan tersebut. Karena TKP dan usia dari si CT (korban pencabulan) tidak sesuai. Ada perbedaan lokasi dan perbedaan dengan saat BAP nya," kata Novianto.
Selain itu, pengacara Gatot yang lain Ahmad Rulyansyah mengklaim bahwa Gatot tidak melakukan pelecehan seksual. Sebab kejadian tersebut terjadi berulang kali yang layaknya biasa dilakukan pasangan.
"Loh sekarang logikanya, di mana pelecehan seksualnya? Kalau misalkan saya dengan pasangan saya melakukan satu, dua, tiga kali hubungan, sebetulnya itu tidak ada pelecehannya," lanjut Achmad.
Pihaknya pun akan mengajukan sidang eksepsi yang akan dilakukan pekan depan Selasa (17/10).
"Oleh karena itulah maka kami mengajukan keberatan, untuk mengajukan eksepsi minggu depan," tukas Achmad.
Baca juga:
Ekspresi Gatot Brajamusti jalani sidang kepemilikan senpi dan satwa langka
Putri Gatot Brajamusti hadir sidang kasus pemerkosaan ayahnya
Putri Gatot Brajamusti tak kaget sang ayah didakwa kasus pemerkosaan
Harapan putri cantik Gatot Brajamusti untuk sang papa
Harapan anak agar Gatot Brajamusti berubah usai terjerat kasus pelecehan seksual
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Mahkamah Agung memutuskan kasasi kasus TPPU Irfan Suryanagara? Kasasi kasus atas dua terdakwa yakni Irfan Suryanagara dan Endang Kusumawaty, kata Arif, diputus tanggal 14 Juni 2023.
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka prajurit Avar di pemakaman tersebut? Baju besi ini ditemukan di tempat penyimpanan yang diletakkan di atas jasad prajurit tersebut, bersama dengan tempat anak panah kayu dan anak panah, busur, dan pedang.
-
Bagaimana Nusron Wahid menanggapi pernyataan Agus Rahardjo tentang permintaan penghentian kasus Setya Novanto? Yang namanya pengakuan sepihak itu butuh bukti, Pak Agus Raharjo yang kita hormati kita sangat hormat pada beliau, tapi yang namanya pengakuan itu kan enggak boleh sepihak," kata Nusron kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (1/12).