Kurang dari 24 Jam, Polisi Ringkus Pembunuh Office Boy di Palembang
Untuk informasi lanjutan, Dwi menyebut akan disampaikan setelah pemeriksaan dilakukan. Ia enggan menyebutkan identitas tersangka dan motif pembunuhan.
Belum 24 jam, polisi meringkus pelaku pembunuhan petugas kebersihan, DW (57), yang ditemukan tewas saat bekerja. Hanya saja, penyidik belum menjelaskan secara gamblang terkait pelaku.
Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Dwi Satya Arian mengungkapkan, pelaku ditangkap setelah polisi mengamankan barang bukti, salah satunya gerobak pemulung di TKP dan keterangan sejumlah saksi.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Kiat Damar dilakukan? Kiat Damar mulai ramai dilaksanakan di dua pekan terakhir Oktober 2023, karena pemilihan serentak kepala desa di Kabupaten Cirebon akan diadakan pada Minggu, 22 Oktober mendatang.
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
Statusnya sudah menjadi tersangka dan masih dalam pemeriksaan.
"Alhamdulillah sudah ditangkap, masih proses," ungkap Dwi, Kamis (21/7).
Untuk informasi lanjutan, Dwi menyebut akan disampaikan setelah pemeriksaan dilakukan. Ia enggan menyebutkan identitas tersangka dan motif pembunuhan.
"Nanti akan dirilis setelah pemeriksaan," ujarnya.
Sementara itu, dokter forensik RS Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang AKBP dr Mandiri menjelaskan, korban tewas akibat luka parah dari benda tajam di hampir seluruh tubuhnya.
Pemeriksaan dilakukan di bagian luar jenazah.
"Ada 10 luka tusuk, yakni di dada, perut, dan wajah. Diameternya bervariasi, mayoritas serius lukanya," ujarnya.
Sebelumnya, DW ditemukan tewas banyak luka tusuk di tubuhnya di semak-semak di Jalan Letjen Harun Sohar, Kelurahan Kebun Bunga, Sukarami, Palembang, Rabu (20/7).
Penemuan mayat membuat warga dan rekan-rekan seprofesi gempar.
Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Dwi Satya Arian mengungkapkan, korban diduga kuat akibat tindak pidana pembunuhan. Kejahatan itu terjadi pada saat korban sedang bekerja membersihkan jalan.
"Korban tewas diduga dibunuh sedang bekerja. Korban masih mengenakan pakaian lengkap," ungkap Dwi, Rabu (20/7).
Dari hasil olah TKP, ditemukan gerobak pemulung di lokasi. Penyidik masih mendalami keterkaitan barang bukti dengan pembunuhan tersebut.
"Ada gerobak pemulung, diduga milik pelaku. Kami juga duga pelaku bermaksud menyembunyikan mayat korban di semak-semak," ujarnya.
Baca juga:
Polda Metro: Perkembangan Kasus Brigadir J Hanya Satu Pintu, dari Mabes Polri
Jokowi Perintahkan Kasus Brigadir J Diusut Tuntas: Jangan Ditutup-tutupi
Hanya karena Tumpahkan Gula, Bocah 2 Tahun di NTT Dibunuh Ibunya yang Sedang Mabuk
Kasus Brigadir J, Kapolri Disarankan Bentuk Tim SCI
Kuasa Hukum Sebut Autopsi Brigadir J Diintervensi Orang Tertentu
Komnas HAM Klaim Kantongi Kronologi Kasus Baku Tembak di Rumah Kadiv Propram