Lagi, merica palsu berbahan tepung beredar di Kudus
Merica tersebut ketika ditekan mudah hancur.
Beberapa waktu lalu warga Banjarnegara, Jawa Tengah dihebohkan dengan peredaran merica palsu. Merica tersebut awalnya diduga berbahan semen dan beredar di salah satu pasar di Banjarnegara.
Kini hal serupa kembali terjadi, merica palsu terbuat dari bahan tepung beredar di pasar tradisional Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Temuan itu terungkap setelah tim dari Polres Kudus, Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kudus, dan Satpol PP Kudus melakukan sidak ke pasar Bitingan Kudus.
Di lokasi tersebut, petugas menemukan merica bubuk yang diduga dicampur dengan bahan lain, serta merica utuh yang juga diduga dicampur dengan merica palsu yang dimungkinkan terbuat dari bahan tepung.
Jumiati, salah satu pedagang di Pasar Bitingan mengakui awalnya tidak mengetahui bahwa merica yang dijual merupakan merica tiruan yang diduga terbuat dari bahan tepung.
Dia mengatakan mericanya tidak berbentuk bulat yang permukaannya tampak halus, melainkan tampak kasar dan ketika ditekan mudah hancur.
"Saya juga sempat curiga dengan harga jualnya hanya hanya Rp 500 per bungkus," ujarnya, seperti dilansir Antara, Jumat (19/6).
Setelah mengetahui bahwa merica tersebut diduga palsu, dia mengaku, tidak menjualnya ke pembeli, terlebih stoknya juga tidak banyak.
Setelah tertipu dengan merica bulat yang diduga palsu, dia kembali tertipu lagi dengan bentuk merica bubuk yang dijual kepada pedagang kerak telor saat prosesi Dandangan.
Dia mengakui, harganya memang cukup murah karena setiap kemasan dijual antara Rp 4.500 hingga Rp 5.000. Padahal, lanjut dia, harga jual merica yang asli per kilogramnya bisa mencapai Rp 200 ribuan.
Nurul, pedagang lainnya mengakui pernah mendapatkan merica palsu setelah dikomplain dari pembeli. "Akhirnya, stok merica saya kembalikan ke pemasoknya," ujarnya.
Setelah kejadian tersebut, dia mengaku, lebih hati-hati dalam menerima pasokan merica, terutama yang ditawarkan dengan harga miring karena setiap kilogramnya hanya Rp 180 ribu, sedangkan yang asli mencapai Rp 220 ribu/kg.
Tiyo, pedagang lainnya mengakui, merica yang dijamin keasliannya harga jualnya memang mahal karena mencapai Rp 200 ribu lebih per kilogramnya.
Merica tersebut, kata dia, diperoleh dari Surabaya. Dia mengakui, peredaran merica yang diduga palsu tersebut memang mudah dijumpai di pasar tradisional, terutama yang dijual dengan harga murah dan warnanya cenderung putih bersih.
Untuk mengetahui keasliannya, kata dia, bisa dilihat dari bentuknya yang terlihat agak kasar dan berwarna putih, sedangkan yang asli agak gelap bulatannya cukup halus.
"Ketika direndam di air, biasanya merica palsu akan larut," ujarnya.