Lagi pesta sabu, Richo dan Parlaungan meracau saat ditangkap polisi
Satuan Reserse Narkoba Polres Siak meringkus lima warga Kelurahan Perawang Kabupaten Siak, Riau, diduga pengguna dan terlibat peredaran narkoba di mes perusahaan PT SPK, di Jalan Datuk Sri Maraja. Satu di antaranya seorang ibu rumah tangga.
Satuan Reserse Narkoba Polres Siak meringkus lima warga Kelurahan Perawang Kabupaten Siak, Riau, diduga pengguna dan terlibat peredaran narkoba di mes perusahaan PT SPK, di Jalan Datuk Sri Maraja. Satu di antaranya seorang ibu rumah tangga.
"Ada dua pelaku digerebek saat menggelar pesta narkoba. Sedangkan 3 pelaku lainnya merupakan hasil pengembangan, satu di antaranya ibu rumah tangga," ujar Kasat Reserse Narkoba Polres Siak, AKP Herman Pelani kepada merdeka.com, Jumat (11/5).
-
Kapan Istana Siak Sri Indrapura dibangun? Mengutip dari beberapa sumber, tempat kediaman resmi Sultan Siak itu dulunya dibangun pada tahun 1889 saat pemerintahan dipegang oleh Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin yang menjadi Sultan ke-11.
-
Kenapa Istana Siak Sri Indrapura dibangun? Pembangunan istana megah ini tak lekang dari kondisi Kerajaan Siak pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim khususnya di bidang ekonomi sedang mengalami kemajuan.
-
Siapa Ki Arsantaka? Ki Arsantaka merupakan putra dari Bupati Onje II, pemimpin Kadipaten Onje (cikal bakal Kabupaten Purbalingga).
-
Kapan Rumah Singgah Sultan Siak Sri Indrapura dibangun? Dikabarkan bangunan ini sudah berdiri sejak tahun 1895, bisa diperkirakan bangunan ini sudah lebih dari ratusan tahun.
-
Siapa Sri Maharaja Tarusbawa? Menurut Wikipedia, Sri Maharaja Tarusbawa merupakan raja ke-13 dari Kerajaan Tarumanegara.
-
Apa saja yang ada di halaman Istana Siak Sri Indrapura? Sementara itu, di halaman istana terdapat delapan buah meriam di setiap sisinya.
Herman menjelaskan, kelima pelaku yakni Richo Sukma (30) Parlaungan Hasibuan (21) Armen Mulya (21) M Rizon (21) dan Yenti (34). Penangkapan berawal dari informasi masyarakat yang masuk ke polisi tentang adanya pesta sabu di lokasi tersebut.
"Begitu mendapat laporan, petugas langsung melakukan penyelidikan terkait kebenaran informasi itu. Ternyata benar, ada dua orang lagi fly di mess karyawan PT SPK itu," kata Herman.
Kedua pelaku itu yakni Richo Sukma dan Parlaungan Hasibuan, mereka tak sadar ditangkap polisi dan bicara tak jelas saat diinterogasi polisi. Kedua pelaku terpengaruh narkoba sehingga tak sadar orang yang bicara dengan mereka adalah polisi.
"Dari penggerebekan itu, petugas menemukan sejumlah paket sabu dan lintingan daun ganja di dalam kotak rokok," katanya.
Kemudian kedua pelaku dibawa ke kantor polisi untuk disadarkan. Polisi pun melakukan pengembangan untuk mencari jaringan narkoba lainnya. Akhirnya, dari informasi dua tersangka itu, polisi mendapat identitas pelaku lainnya.
"Petugas melakukan pengejaran terhadap nama lain yang disebutkan, hingga akhirnya kita menangkap Armen Mulya dan Rizon. Mereka yang memberikan sabu kepada dua pelaku sebelumnya," terang Herman.
Tak hanya sampai di situ, polisi kembali melakukan pengembangan. Nah, dari hasil interogasi para pelaku sebelumnya, didapati identitas seorang ibu rumah tangga bernama Yenti, yang ikut sebagai pengedar sabu.
"Yenti ditangkap saat berada di rumahnya, Jalan Fery RT 001 RW 001, Perawang Barat Kecamatan Tualang. Dia ini pengedar sabu, barang buktinya di rumahnya, berupa paket sabu 1,73 gram dan perlengkapan narkoba lainnya," kata Herman.
Baca juga:
Ringkus 8 pengedar sabu, BNN Kaltim sita pesanan ke Malaysia senilai Rp 85 juta
Sembunyikan sabu di tali kolor, mahasiswa di Tangerang Selatan diciduk polisi
Lagi asyik pesta narkoba, 3 anggota Satpol PP diciduk polisi
2 PNS dan 1 tenaga honorer Satpol PP pesta sabu di rumah kontrakan
Dalam sebulan, Polda Jabar gagalkan peredaran 28 kg sabu
Dua bandar narkoba tewas ditembak BNN Sumsel, diduga jaringan napi