Lambai on peugaga, menu sehat buka puasa warga Aceh patut dicoba
Bagi warga Aceh, menu mirip sambal ini wajib ada di meja makan saat berbuka puasa.
Ada beragam makanan khas tradisional Aceh yang masih digemari hingga ini. Terutama saat bulan Ramadan, hampir semua makanan tradisional dijajakan penjual musiman. Misalnya lambai on peugaga, makanan tradisional Aceh yang satu ini memiliki cita rasa khas dan ada daya tarik sendiri. Bagi warga Aceh, makanan mirip sambal ini jadi menu wajib berbuka puasa.
Secara umum, sambal menggunakan cabai dan tentunya pedas. Akan tetapi, jangan khawatir dengan lambai on peugaga ini, karena rasanya tidak pedas dan juga bukan terbuat menggunakan cabai.
Lambai on peugaga terbuat dari 44 macam jenis daun yang terdapat di Aceh. Sedangkan daun pegagan itu merupakan ramuan utama yang wajib ada saat membuat lambai on peugaga ini.
Setiap bulan Ramadan, lambai on peugaga banyak dijajakan sebagai menu buka puasa. Meskipun yang jualan tidak terlalu banyak seperti menu buka puasa lainnya, namun tetap mudah untuk mendapatkannya.
Bila di luar bulan puasa, biasanya lambai on peugaga tersedia di warung nasi khas Aceh. Sambal ini menjadi pelengkap untuk menu makan, baik makan siang maupun malam. Lagi-lagi tidak semua warung nasi menyediakan sambal tersebut.
Di Nusantara ini, daun pegagan ada beragam nama disebutkan. Dalam bahasa Indonesia, pegagan biasa juga disebut dengan daun kaki kuda. Ada juga suku Batak menyebutnya ampagaga, antana (Sunda), gagan-gagan (Jawa).
Sedangkan di Nusa Tenggara dan Bali disebutnya bebele atau paiduh, Bugis menyebutnya tungke, sandanan sebutan Irian, sedangkan dalam bahasa China disebut dengan ji xue cao.
"Tidak banyak orang tau kalau daun pegagan ini bisa dikonsumsi dan kita di Aceh sudah menjadi makanan tradisional sejak lama, jelang buka puasa menjadi menu wajib bagi orang tua," kata seorang penjual lambai on peugaga, Julina (40) di Pasar Aceh, Senin sore (22/6).
Cara membuatnya, 44 macam daun diiris kecil-kecil dan dicampur dengan kelapa parut. Agar lambai on peugaga harum dan lebih gurih, biasanya juga dicampur dengan batang sereh, daun jeruk purut, bawang merah sesuai dengan selera serta cabai merah. Semuanya terlebih dahulu diiris kecil-kecil dan ditabur di atas sambal tersebut.
Setelah semua bahan tersedia, lalu diadukkan dengan kelapa parut hingga rata setelah terlebih dahulu sedikit menabur air jeruk nipis dan garam secukupnya. Lambai on peugaga pun siap disajikan dan disantap saat berbuka puasa.
"Dulu memang ada 44 macam daun dicampur, sekarang gak lagi sebanyak itu, kalau untuk upacara adat, sampai sebanyak itu," imbuhnya.
Lambai on peugaga bagi masyarakat Aceh dipercaya memiliki banyak khasiat. Terutama khasiat untuk menyembuhkan masuk angin. Siapapun yang memakannya, biasanya badan terasa ringan disebabkan mudah untuk buang angin.
Selain itu khasiat kesehatan, memiliki fungsi sebagai nutrisi otak bisa membantu meningkatkan konsentrasi, daya ingat dan juga kecerdasan. Selain itu daun pegagan juga berfungsi untuk memperlancar peredaran darah, gangguan kulit, penyembuh luka awet muda. Ini disebabkan daun pegagan memiliki kandungan anti oksidan.