Lebih tabah, terpidana mati Raheem minta dibawakan apel dan jeruk

Raheem merupakan terpidana mati yang selama masa kurungan tidak pernah didampingi pengacara.

Terpidana mati Raheem Agbaje yang beberapa waktu lalu dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan Madiun, Jawa Timur ke Pulau Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah terus mendapat kunjungan dari aktivis HAM yang mendampinginya sejak dari Madiun, Ursa Supit.

Saat ditemui wartawan ketika usai menjenguk, Ursa mengemukakan, Raheem dalam kondisi yang lebih baik. "Ia telah menyerahkan semuanya kepada Tuhan, apa pun yang terjadi pada jalan hidupnya," ucapnya, Senin (9/3).

"Dia bukannya pasrah atau menerima, tetapi dia mengatakan semuanya akan terjadi sesuai kehendak tuhan, bukan manusia," ucapnya.

Saat bertemu Raheem, Ursa mengemukakan secara psikologis dampingannya tersebut lebih tabah. "Tadi dia sempat meminta dibawakan buah apel dan jeruk. Tadi dia juga menanyakan apakah pendamping rohaninya dari Madiun sudah datang apa belum?" katanya.

Saat dikonfirmasi mengenai sidang PTUN yang digugat tim kuasa hukum Raheem terhadap negara, Ursa mengaku belum mengetahui kabar terbarunya. "Raheem mengetahui kalau hari ini memang ada sidang PTUN, tetapi saya belum tahu hasilnya. Mudah-mudahan hari ini ada hasilnya," jelasnya.

Raheem sendiri merupakan terpidana mati yang selama masa kurungan tidak pernah didampingi pengacara. Menurut Ursa, selama ini Raheem berkelakuan baik dalam masa tahanan di LP Madiun. Beberapa waktu lalu, Raheem berharap untuk bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Nigeria melalui telepon seluler dari pulau penjara tersebut.

Baca juga:
Jelang eksekusi gelombang kedua, regu tembak mulai berlatih
Jaksa Agung sebut eksekusi terpidana mati tunggu PK Mary Jane
HRWG: Pemerintah gagal, yang dieksekusi mati hanya kurir narkoba
Terpidana mati Palembang sesumbar arwahnya bakal gentayangan
Fotografer yang tikam model cantik Bandung terancam hukuman mati
Kedubes Australia dikirimi dua peti mati duo 'Bali Nine'