Lewat tes DNA, polisi pastikan kematian gembong teroris Daeng Koro
Polisi telah mencocokkan air liur, rambut dan darah dari istri dan anak Daeng Koro
Polda Sulawesi Tengah memastikan pria yang tewas saat baku tembak di Parigi Moutong adalah gembong teroris Daeng Koro alias Sabar Subagyo. Kepastian ini didapat setelah sebelumnya polisi mengambil contoh darah, air liur, rambut dari istri dan anak Daeng Koro yang hasilnya cocok dengan DNA Daeng Koro.
"Ini berarti jenazah tersebut adalah Daeng Koro, itu sah dan tak terbantahkan lagi," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sulawesi Tengah AKBP Sucipto dikutip Antara, Rabu (8/4).
Daeng Koro, terduga teroris tewas saat baku tembak dengan Densus 88 di Poso. Rekan Daeng Koro langsung ngacir ke hutan karena merasa terpojok.
Peristiwa baku tembak itu berawal saat Daeng Koro bersama rekan-rekannya mendatangi pemukiman warga sembari menenteng senjata laras panjang dan bom rakitan. Setelah beberapa hari dalam pelarian, kelompok bersenjata yang diduga kehabisan perbekalan itu mencari makanan di rumah warga di sekitar hutan jalur mereka lalui.
Namun keberadaan mereka tercium aparat, setelah warga melaporkan adanya orang tak dikenal sambil menenteng beberapa pucuk senjata api. Akhirnya, pada sekitar pukul 14.30 Wita, anggota Polres Parigi Moutong dan tim Densus 88 Antiteror tiba di lokasi.
Polisi awalnya meminta segerombolan orang asing tersebut untuk menyerahkan diri namun dibalas dengan tembakan dan lemparan bom rakitan. Kontak tembak akhirnya terjadi dalam waktu sekitar 45 menit, dan menewaskan Daeng Koro.
Kelompok bersenjata tersebut akhirnya melarikan diri ke tengah hutan. Diduga ada beberapa orang dari kelompok bersenjata yang terluka akibat baku tembak itu.