Libatkan 100 Ribu Peserta, Gerakan Pilah Sampah dari Rumah Raih Penghargaan
Gerakan nasional pilah sampah dari rumah yang menjadi bagian dari aksi World Cleanup Day 2021, diikuti tidak lebih dari 100 ribu peserta. Gerakan tersebut berhasil meraih penghargaan dari Original Rekor Indonesia (ORI), lantaran melibatkan banyak peserta.
Gerakan nasional pilah sampah dari rumah yang menjadi bagian dari aksi World Cleanup Day 2021, diikuti tidak lebih dari 100 ribu peserta. Gerakan tersebut berhasil meraih penghargaan dari Original Rekor Indonesia (ORI), lantaran melibatkan banyak peserta.
"Total pesertanya mencapai 100 ribu," kata Ketua Komite Lingkungan Lions Clubs selaku penyelenggara kegiatan Liana Trisnawati dalam keterangan tertulis, Selasa (21/9).
-
Apa yang terjadi pada sampah yang diangkut dari Jakarta ke Bantargebang setiap hari? Tidak kurang dari 7.500 ton sampah diangkut oleh 1.200 truk sampah setiap hari dari Jakarta ke Bantar Gebang. Setiap hari buangnya ke Bantar Gebang. Mereka mindahin sampah dari Jakarta ke Bantar Gebang," kata Kadis LH DKI Asep Kuswanto.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kenapa Jogja sekarang darurat sampah? Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan masih ditutup dan akan terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Bagaimana Bulog menyelesaikan masalah antrian truk di gudang Jakarta? “Beberapa kasus masalah keterlambatan juga sudah diatasi. Sehingga saat ini sudah tidak ada antrian kapal beras di Pelabuhan Tanjung Priok maupun antrian truk truk beras di gudang Jakarta,” tambah Bayu.
-
Kapan Bukit Sulap sering kali menghilang? Uniknya, sering kali bukit ini menghilang dan bisa muncul kembali. Tentu bukan semata-mata hilang, melainkan bukit itu tertutup oleh kabut yang menyelimuti saat pagi hari.
World Cleanup Day 2021 merupakan kegiatan tahunan Lions Club yang mendapat dukungan dari Le Minerale, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Mountrash Sekolah Sampah Nusantara, dan Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI).
World Cleanup Day merupakan gerakan sosial yang bertujuan mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk memiliki kesadaran membersihkan, menjaga dan memelihara lingkungan mulai dari diri sendiri, rumah dan masyarakat.
"Tema dari Aksi Bersih-Bersih tahun ini adalah Pilah Sampah dari Rumah yang berarti memberikan edukasi dan kesadaran kepada masyarakat, bahwa menanggulangi masalah sampah dapat dilakukan dengan cara memilah sampah dari rumah," ujar Liana Trisnawati.
Gerakan nasional pilah sampah dari rumah menjadi tema WCD tahun ini mengingat situasi dan kondisi masih dalam pandemi Covid-19, sehingga kegiatan aksi bersih-bersih ini dilakukan dari rumah masing-masing yaitu masyarakat melakukan pemilahan sampah di rumah kemudian dikumpulkan dan dibawa ke Bank Sampah untuk ditimbang.
Liana menambahkan, kegiatan pilah sampah dari rumah ini juga menjadi gerakan nasional dengan jumlah peserta sebanyak 300 di koordinir oleh Lions Club Distrik 307 A1 dan Bank Sampah serta perusahaan daur ulang di DKI Jakarta yang di ikuti oleh 100.000 orang yang tersebar di 6 (enam) wilayah DKI Jakarta yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
"Sudah saatnya kita bicara tentang mari kita pilah sampah dari rumah. Bagaimana meningkatkan bank sampah dan bagaimana sampah itu terkelola. Bagaimana sampah jadi bahan baku daur ulang yang mandiri, tidak impor lagi. Mari kita gunakan sampah sebagai sesuatu yang meningkatkan nilai ekonomi sirkular. Tentu ini semua membutuhkan dukungan semua pihak, seperti yang sudah dilakukan juga oleh Le Minerale yang memang cepat sekali berdiskusi dengan kami dan langsung mengeksekusi kegiatan-kegiatan pemilahan sampah," ujar Rosa Vivien Ratnawati selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) pada sambutannya di acara WCD.
Ronald Atmadja, Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya mengatakan keterlibatan Le Minerale dalam ajang ini merupakan kedua kalinya. Dukungan ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam menjaga dan merawat lingkungan.
Kegiatan ini sejalan dengan visi kami untuk mengedukasi pentingnya memilah sampah dari rumah yang merupakan salah satu kunci sukses agar kegiatan daur ulang dengan konsep sirkular ekonomi bisa berjalan dengan baik dan efisien.
"Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale berkomitmen mendukung upaya pengelolaan sampah, khususnya menyebarluaskan kebiasaan memilah sampah dari rumah. Selain berpartisipasi secara langsung dalam WCD bersama Lions Club, Le Minerale juga aktif mengedukasi masyarakat melalui pesan layanan masyarakat di beberapa stasiun TV dengan tema edukasi Pilah Pilih Sampah dari Rumah, yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah secara luas," tambah Ronald.
Melalui kegiatan aksi bersih-bersih ini, diharapkan masyarakat makin sadar akan pentingnya memilah sampah dari rumah. Dengan memilah sampah dengan tepat antara sampah organik, sampah plastik, dan sampah kemasan lain akan memudahkan pihak pengepul, pengelola bank sampah maupun pendaur ulang dalam mengelola atau memanfaatkannya, serta nilai sampah kemasan plastik jika tidak terkontaminasi dengan sampah organik maka akan bernilai lebih inggi.
"Gerakan nasional pilah sampah dari rumah ini juga mendapatkan penghargaan dari Original Rekor Indonesia (ORI), sebagai prestasi dalam Gerakan Pilah Sampah Dari Rumah Terbanyak dengan total peserta terbanyak, yaitu lebih dari 100.000 peserta," tutup Liana.
Baca juga:
Dalam Tiga Tahun, Pemprov DKI Targetkan 2.742 RW Bisa Pilah Sampah
Pemkot Bekasi Bakal Evaluasi Kontrak Kerja Sama TPST Bantargebang
30 Ton Sampah Pasar di Medan Jadi Pupuk dalam 1 Jam, Dijual untuk Pertanian
Instalasi Sampah Plastik Dipamerkan di Gresik
Mengunjungi Toko Ramah Lingkungan Berkonsep 'Zero Waste'
Resmikan TPST Samtaku Bali, Menko Luhut Dorong Penerapan Ekonomi Sirkular