Lima Ton Ikan di Danau Maninjau Mati Mendadak Akibat Angin Kencang
Pada Selasa (6/5), ikan mulai pusing dan mati akibat kadar oksigen berkurang di dasar setelah naiknya air dari dasar danau.
Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sekitar lima ton ikan milik petani di Danau Maninjau mati secara mendadak akibat angin kencang dan curah hujan tinggi melanda daerah itu semenjak Senin (5/4).
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Edi Natrial di Lubukbasung, Kamis, mengatakan lima ton ikan jenis nila itu milik petani di Galapuang, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjungraya.
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Di mana angin puting beliung sering terjadi? Daerah yang berpotensi memiliki kecepatan angin tinggi dan dampak yang ditimbulkan dari angin puting beliung meliputi dataran luas dengan kelembaban tinggi dan perbedaan suhu yang besar, seperti Amerika Serikat bagian tengah dan selatan, khususnya di wilayah Tornado Alley.
-
Bagaimana angin puting beliung terbentuk? Mekanisme pembentukan angin puting beliung melibatkan perbedaan suhu udara di berbagai lapisan atmosfer, kelembapan udara yang cukup, dan adanya mekanisme pemutaran atau gelombang di atmosfer.
-
Kapan Adipati Lumajang meninggal? Adipati Lumajang, (Putra/Cucu Suropati), meninggal dilereng selatan Gunung Semeru pada tahun 1767.
-
Apa itu masuk angin? Masuk angin adalah istilah yang umum digunakan untuk menggambarkan sejumlah gejala yang muncul pada tubuh, terutama di bagian perut dan saluran pencernaan, akibat perubahan cuaca atau faktor lainnya.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
"Lima ton ikan siap panen itu milik 15 orang petani dengan kematian 300 kilogram sampai satu ton," katanya didampingi Penyuluh Perikanan, Asrul Deni Putra dilansir Antara, Kamis (8/4).
Pada Selasa (6/5), ikan mulai pusing dan mati akibat kadar oksigen berkurang di dasar setelah naiknya air dari dasar danau.
"Bangkai ikan mengapung dipermukaan danau dan petani mengalami kerugian sekitar Rp100 juta," katanya.
Edi mengimbau petani untuk segera memanen ikan dan bagi yang belum siap panen, pindahkan ke kolam air deras. Selain itu, tidak menebar bibit ikan, karena potensi kematian ikan cukup tinggi saat cuaca exstrim ini.
"Imbauan itu dalam mengantisipasi kerugian bagi petani," katanya.
Ia mengakui, kematian ikan di Danau Maninjau selama Januari sampai 8 April 2021 sebanyak 20 ton. Sebelumnya, ikan milik petani di Danau Maninjau mati sebanyak 15 ton pada Januari dan Februari 2021. Ikan itu mati tersebar di Nagari Kotomalintang dan Bayua.
Baca juga:
Objek Wisata Sanggaluri Park Purbalingga Diterjang Angin Kencang
BMKG Imbau Masyarakat Nunukan Waspadai Angin Kencang
Angin Puting Beliung Hantam Cimenyan, Ternyata Ini Penyebabnya
Reklame di Tasikmalaya Roboh Akibat Hujan Disertai Angin, Tiga Mobil Rusak
19 Februari 2021, BMKG Prediksi Hujan Petir Disertai Angin di Jakarta