Limbah Beracun Dibuang Sembarangan di Pinggir Jalan
Polres Tulungagung, Jawa Timur menyelidiki dugaan pembuangan limbah beracun dan berbahaya di tepi jalan Desa Pucangan, Kauman, Tulungagung, Jawa Timur.
Polres Tulungagung, Jawa Timur menyelidiki dugaan pembuangan limbah beracun dan berbahaya di tepi jalan Desa Pucangan, Kauman, Tulungagung, Jawa Timur.
"Sebagai langkah awal, kami telah mengambil sampel material menyerupai serbuk itu untuk diteliti di laboratorium," kata Kapolsek Kalangbret AKP Puji Hartanto di Tulungagung, Sabtu (7/12). Dikutip dari Antara.
-
Apa yang dimaksud dengan 'Rumah Limas'? Salah satu rumah tradisional penuh dengan nilai-nilai filosofis yaitu Rumah Limas di Sumatra Selatan.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Apa yang terjadi pada hari keempat pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang? Hari keempat pun kondisi kota Palembang bak medan perang dan hancur lebur. Akhirnya di hari yang sama telah datang bala bantuan dari Lampung di bawah pimpinan Mayor Noerdin Pandji.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Di mana situs Lajia terletak? Situs Lajia yang pertama kali ditemukan pada 1981 mencakup wilayah sekitar 680 kilometer persegi di daerah hulu Sungai Kuning.
Dia belum memastikan limbah yang terkesan sengaja dibuang di tepi jalan dalam puluhan wadah karung plastik itu jenis bahan berbahaya dan beracun.
Pemiliknya juga belum diketahui, demikian pula halnya jenis serbuk yang jika terkena air hujan mengeluarkan asap seperti gas dengan bau menyengat hidung itu.
"Kami telah meninjau lokasi material yang viral di media sosial (medsos) tersebut. Kami juga telah menggali keterangan sejumlah warga sekitar dan juga mantri hutan. Terlebih, lokasi material tersebut berada dekat dengan RPH Jatiwekas," kata AKP Puji.
Diakuinya, beberapa saksi yang diperiksa polisi memang mengeluhkan bau menyengat dari material tersebut seperti bahan karbit.
Namun, kata Puji untuk memastikan apakah benar merupakan B3 perlu dilakukan uji laboratorium lebih dulu.
"Untuk menindaklanjutinya, kami kemarin juga mengambil dua karung material itu untuk dijadikan sampel," katanya
Keberadaan puluhan karung berisi serbuk dan slug aluminium itu sempat dikeluhkan warga dan menjadi konten viral di medsos.
Penyebabnya, muncul bau menyengat dari puluhan karung berisi limbah itu. Terlebih saat material yang belum diketahui asal-usulnya itu terkena air hujan.
Jika dihirup terlalu lama, membuat seseorang pusing. Salah satu warga, Wasis menyebutkan jika karung-karung sudah tergeletak di pinggir jalan, dekat tanah Perhutani masuk Desa Pucangan, Kecamatan Kauman sejak enam bulan lalu.
Pihaknya tak mengetahui pasti siapa dan kapan karung tersebut dibuang.
Dia hanya menduga karung-karung tersebut sengaja di taruh di tepi jalan untuk mengurangi muatan ketika mobil tidak kuat menanjak.
"Awalnya mengira sampah. Tapi setelah karung itu rusak isinya seperti abu, berwarna abu-abu seperti limbah aluminium," katanya.
Asisten Perhutani Badan kesatuan pemangkuan hutan Tulungagung, Appanudin mengatakan material itu bukan milik Perhutani. Dia mengaku karung-karung tersebut sudah ada cukup lama. Yakni sekitar enam bulan lalu. Pihaknya pernah berusaha mencari tahu siapa yang menaruh material di tepi jalan dekat RPH Jatiwekas tersebut. Tapi hasilnya nihil.
"Sebelum ada penebangan, itu sudah ada. Kita juga sempat cari tahu, tapi enggak ada hasil," katanya.
Baca juga:
Delapan Penyu Ditemukan Mati di Area Pembuangan Limbah PLTU Bengkulu
Ganjar Kantongi Data Para Pelaku Industri yang Cemari Bengawan Solo
Warga Karawang Olah Limbah Cair Rumah Tangga Jadi Air Bersih
Salahi Aturan, Proyek IPAL Komunal Senilai Rp900 Juta di Solo Dibongkar
Ganjar Ancam Polisikan Perusahaan yang Buang Limbah Sembarangan
Air Sungai di Denpasar Berubah Merah Akibat Pencemaran Limbah Tekstil