Luhut Sebut OTT KPK Kampungan: Orang Lagi Telepon Istri Tahu-Tahu Disadap
Menurutnya, OTT KPK dilakukan secara serampangan. Dia juga kesal KPK asal menyadap ponsel pejabat negara.
Luhut mendorong KPK memilih jalan lain untuk mengurangi praktik korupsi. Misalnya menggunakan inovasi digital.
- OTT KPK di Kalsel, Empat Orang Ditangkap Pakai Rompi Tahanan Jalani Pemeriksaan
- KPK Jelaskan soal Surat Penyitaan Handphone Milik Hasto Salah Tanggal
- Selain ke Dewas, Kubu Hasto Bakal Gugat Penyitaan Handphonenya Oleh Penyidik KPK
- OTT Labuhanbatu, KPK Tangkap Bupati, Kepala Dinas hingga Anggota DPRD
Luhut Sebut OTT KPK Kampungan: Orang Lagi Telepon Istri Tahu-Tahu Disadap
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama ini kampungan.
Menurutnya, OTT KPK dilakukan secara serampangan. Dia juga kesal KPK asal menyadap ponsel pejabat negara.
"Kan kampungan itu, nyadap-nyadap telepon, tahu-tahu nyadap dia lagi bicara sama istrinya, wah enak tadi malam mam katanya, kan repot-repot. Ya kan, sorry ya, itu kan enggak benar," kata Luhut di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (10/6).
Habiskan Banyak Anggaran
Menurut Luhut, OTT KPK menghabiskan banyak biaya. Dia mendorong KPK memilih jalan lain untuk mengurangi praktik korupsi. Misalnya menggunakan inovasi digital.
"Kita sudah lihat e-catalog kita sudah masuk secara bertahap akan mengurangi korupsi. OTT itu juga enggak akan terjadi lagi, pasti korupsi berkurang karena Anda deal dengan mesin," ujarnya.
Luhut pun mengaku pernah dihujat gara-gara tak setuju dengan praktik OTT KPK.
Pasalnya, dia menganggap itu sebagai aksi yang kampungan.
"Anda lihat sekarang mana, dulu saya di-bully, dibilang kenapa Pak Luhut itu enggak setuju OTT. Ya enggak setuju lah, kalau bisa tanpa OTT, kenapa bisa OTT?" ucap Luhut.
Lebih lanjut, Luhut turut buka suara soal tudingan mengecilkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Padahal, dia mengklaim KPK turut serta dalam pembentukan e-catalog.
"Anda lihat, saya sudah bilang, orang masih bilang KPK itu di-bonsai, apanya di-bonsai? Itu yang bikin e-catalog itu kan KPK juga ikut, dengan kami kerja sama. Kita lakukan itu, sehingga orang tidak perlu lagi melakukan tangkap OTT-OTT," tuturnya.