Mabes TNI AD tanggapi komentar Habibie soal Tank Leopard
Meski berat, Tank Leopard tidak akan merusak jalan dan jembatan di Indonesia.
Markas Besar TNI Angkatan Darat menanggapi komentar mantan Presiden BJ Habibie soal pembelian tank jenis Leopard oleh Kementerian Pertahanan yang dinilai tidak efisien.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Andika Perkasa menjelaskan, hingga kini ada 140 negara pengguna main battle tank (MBT) di seluruh dunia, dengan 65 jenis MBT yang berbeda. Khusus Tank Leopard digunakan oleh 20 negara besar (14,3 persen dari total MBT), mulai dari Australia, Austria, Brasil, Kanada, Cile, Denmark, Finlandia, Jerman, Yunani, Indonesia, Italia, Libanon, Norwegia, Polandia, Portugal, Singapura, Spanyol, Swedia, Swiss, sampai Turki.
"Dari 20 negara tersebut hanya 3 negara atau 15 persen yang wilayahnya memiliki padang pasir. 85 Persen dari negara-negara tersebut tidak memiliki padang pasir," tegas Andika dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Minggu (30/3).
Dia menjelaskan, meski berat, Tank Leopard tidak akan merusak jalan dan jembatan di Indonesia. Secara teknis Andika menjelaskan, sekalipun berat Tank Leopard sekitar 60 ton, tekanan jejak pada tanah hanya 0,8 kg/cm2 atau 8,9 ton/m2.
"Tekanan jejak ini relatif sama dengan Tank AMX-13 (berat 14,5 ton) dan Tank Scorpion (berat 8 Ton)," jelasnya.
Dengan tekanan jejak 8,9 ton/m2, Tank Leopard, tegas Andika, sangat memenuhi syarat untuk digunakan di jalan kelas 1 dan 2 di Indonesia. "Beban terbagi rata Tank Leopard masih lebih kecil dari Jembatan kelas A dan B di Indonesia (lebar 6m, panjang 40 m)," imbuhnya.
Selain itu, Tank Leopard mampu melakukan manuver off road, di permukaan berlumpur dan di sungai dengan kedalaman kurang dari 4 meter.
Andi memaparkan, saat ini untuk penempatan 103 unit Tank Leopard TNI AD disebar:
Batalyon Kavaleri 1 Kostrad, Cijantung (total 41) :
- 13 Leopard 2A4.
- 28 Leopard 2 RI.
Batalyon Kavaleri 8 Kostrad, Pasuruan (total 41) :
- 28 Leopard 2A4.
- 13 Leopard 2 RI.
Pusat Pendidikan Kavaleri, Padalarang (total 4) :
- 3 Leopard 2 RI.
- 1 Leopard 2A4.
Kompi Kavaleri CAMB, Sentul :
- 13 Leopard 2 RI.
Kompi Kavaleri Pusat Latihan Pertempuran, Baturaja (total 4) :
- 4 Leopard 2 RI.
"Dari kebutuhan 103 garasi Tank Leopard, 82 di antaranya sudah selesai dibangun di berbagai lokasi tersebut. Sisanya akan diselesaikan tahun 2014," pungkas Andika.
Baca juga:
Bahas netralitas, TNI AD undang para politikus mantan jenderal
Kostrad bagikan 2 ribu paket sembako untuk korban banjir Kp Pulo
Kasad: Kalau TNI ribut dengan polisi, pasti Brimob
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Kapan ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana cara kompi TNI AD mengalahkan tentara Amerika Serikat dalam latihan? Saat latihan Joint Readiness Training Center (JRTC) Rotation 21-01, di Fort Polk, Louisiana, Amerika Serikat, kompi TNI AD berhasil menaklukannya. Tak hanya itu, kompi TNI AD juga mampu menguasai sasaran serangan. Di mana selama 20 tahun terakhir, tidak pernah dikuasai satuan manapun.
-
Bagaimana peran TNI AD dalam normalisasi Sungai Deli? Alhamdulillah rencana kami untuk menormalisasi Sungai Deli sepanjang 32 km mendapat dukungan penuh dari Bapak KSAD dengan memerintahkan personel TNI AD untuk terlibat langsung dalam kegiatan, " kata Bobby Selasa (12/9). Tak hanya tenaga, pihak TNI AD, kata Bobby, juga akan membantu meminjamkan alat-alat berat yang dimiliki "Kami juga akan dibantu dengan menggunakan peralatan yang dimiliki TNI AD," lanjut Bobby.