Mabuk lem, pemuda pengangguran tendang neneknya sendiri
Dalam laporannya, sang nenek Siti Anggur Batubara (60) menyatakan Afrizal menendang perutnya sebelah kanan. Saat itu dia diduga sedang dalam kondisinya mabuk lem.
Pemuda pengangguran, Afrizal (23), tega menganiaya nenek kandungnya. Dia melakukan perbuatan itu dalam keadaan mabuk akibat menghisap lem.
Afrizal pun ditangkap polisi di rumahnya di Dusun II Perumahan Bumi Tuntungan Sejahtera (BTS) Blok I, Desa Lau Bakeri, Kutalimbaru, Deli Serdang, Sumut, Jumat (26/1).
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Bagaimana Pemkot Medan menangani pengangguran terbuka? "Untuk penurunan tingkat pengangguran terbuka, Pemkot Medan melakukan intervensi melalui upaya-upaya peningkatan keterampilan dan kesempatan dan kesempatan kerja bagi masyarakat melalui program-program pengembangan kapasitas daya saing, program-program pelatihan, peningkatan produktivitas dan penempatan tenaga kerja, serta melalui program pemberdayaan masyarakat di masing-masing kecamatan dan kelurahan,"
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
"Tersangka kita amankan berdasarkan pengaduan neneknya," kata Kapolsek Kutalimbaru AKP Martualesi Sitepu, Jumat (26/1).
Dalam laporannya, sang nenek Siti Anggur Batubara (60) menyatakan Afrizal menendang perutnya sebelah kanan. Saat itu dia diduga sedang dalam kondisinya mabuk lem.
Kejadian itu bermula saat Afrizal pulang ke rumah dalam keadaan mabuk, Jumat (19/1) sekitar pukul 19.30 WIB.
Afrizal menggedor-gedor kamar neneknya. Dia berteriak minta nasi. "Namun dijawab pelapor sudah habis," ucap Martualesi.
Mendengar jawaban neneknya, Afrizal mengamuk. Dia merusak dan menendangi isi rumah.
Siti yang mendengar suara ribut-ribut itu kemudian keluar kamar. Namun dia langsung ditendang cucunya dengan kaki kanan.
Sang nenek pun mengadu ke polisi dengan bukti laporan nomor LP/08/K/I/2018/SPKT/Polrestabes Medan/Sek Kutalimbaru tertanggal 19 Januari 2018. Laporan itu dilengkapi dengan hasil visum dari Puskesmas Kutalimbaru.
"Atas kejadian itu pelapor merasa kesakitan dan korban merasa keberatan sehingga melaporkan kejadian ini ke Polsek Kutalimbaru agar terlapor dapat diproses sesuai hukum yang berlaku," sambung Kanit Reskrim Polsek Kutalimbaru, Iptu Amir Sitepu.
Dalam kasus ini, Afrizal telah disangka melakukan melanggar Pasal 44 ayat (1) UU No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT. "Ancaman hukumannya paling lama 5 tahun penjara," jelas Amir.
Baca juga:
Kesal digugat cerai, Anto siram mantan istri pakai soda api
Kasus penganiayaan diduga dilakukan Kasatpol PP DKI dihentikan
Warga Gandul dan Pangkalan Jati tawuran, satu orang kena bacok
Kalah balapan liar, 2 pelajar bacok pemuda hingga kritis
Diduga bikin rusuh di cafe, warga Tuban dibacok pecatan polisi