Mahasiswa UNS Solo ciptakan sepeda listrik
Sepeda ETV wujudnya tidak seperti sepeda pada umumnya yang memiliki roda bagian depan dan belakang. Lantas seperti apa?
Electric Two wheeled Vehicle (ETV) yakni sepeda yang memanfaatkan energy listrik sebagai sumber energy berhasil diciptakan oleh sejumlah mahasiswa program Diploma 3 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Indra Nugroho, sang pencipta, mengatakan bahwa ETV merupakan tugas akhir untuk menyelesaikan studinya di program studi Diploma III Fakultas Teknik UNS.
"Kami mencipta bersama tiga rekan, yakni Muhammad Nur Hidayat, Puji Suyudi dan Singgi Yohan. Kebetulan memang sebagai tugas akhir bersama," ungkap Indra Nugroho didampingi tiga rekannya saat bertemu wartawan di Rektorat UNS, Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/9).
Sepeda ETV wujudnya tidak seperti sepeda pada umumnya yang memiliki roda bagian depan dan belakang. Tetapi rodanya justru di samping kanan kirinya.
"Dimensinya memang tergolong besar. Selain memiliki tinggi sekitar 1,5 meter, juga lebar, yakni 1,3 meter," jelasnya.
Sepeda ETV karya keempat mahasiswa D3 tersebut, memiliki kabin tunggal dapat berputar 180 derajat. "Demi keamanan, pengendara diberi harness sebagai pengaman, sehingga pengendara tidak mungkin jatuh atau terbentur," ujarnya.
ETV menggunakan baterai Lithium 36 Volt 17 Ampere sehingga mampu melaju dengan kecepatan maksimal 20 kilometer/jam. Sekali pengisian penuh baterai, ETV bisa bertahan selama 2-4 jam pemakaian.
Untuk membuat sepeda ETV, menurut Indra, telah menghabiskan biaya sekitar Rp. 11 juta. "Kami berempat masing-masing patungan Rp. 1 juta, dan sisanya dibantu dana dari pembimbing," ujar Indra lagi.