Mahasiswi Kedokteran Unair Tewas dalam Mobil, Kepala Terbungkus Plastik yang Terhubung ke Gas Helium
Mahasiswa Kedokteran Hewan Unair ditemukan tewas dengan kondisi kepala terbungkus plastik di dalam sebuah mobil,
jasad korban ditemukan sudah meninggal dalam mobil Honda Jazz warna hitam
Mahasiswi Unair Tewas dalam Mobil, Kepala Terbungkus Plastik yang Terhubung ke Gas Helium
Seorang wanita ditemukan tewas dengan kondisi kepala terbungkus plastik di dalam sebuah mobil, di Sidoarjo Jawa Timur. Tidak hanya itu, kepala yang terbungkus plastik itu juga ditemukan terhubung dengan tabung gas helium.
- Kasus Kematian Mahasiswa Unair, Gas Helium Dipesan Korban Lewat Marketplace dan Diterima di Apartemennya
- Ditemukan di Lokasi Tewasnya Mahasiswi Unair, Ini Bahaya Gas Helium Jika Terhirup Manusia
- VIDEO: Fakta-Fakta Mahasiswi Kedokteran Unair Tewas di Mobil, Kepala Terbungkus Plastik
- Mahasiswa Unair Tewas dengan Kepala Terbungkus Plastik Tinggalkan Surat Wasiat, Korban Bunuh Diri?
Informasi yang dihimpun, jasad korban ditemukan sudah meninggal dalam mobil Honda Jazz warna hitam Nopol AG 1484 BY yang terparkir di halaman sebuah apartemen Jalan H. Anwar Hamzah Desa Tambak Oso Kec. Waru, Minggu (5/11).
Di dalam mobil, kepala korban seperti dibungkus plastik dan di bagian leher diikat lakban. Samping kiri jok kursi korban juga ditemukan ada tabung yang disambungkan selang ke plastik di kepala korban.
Jasad wanita tersebut diketahui, berinisial BCAH asal Kediri, Jawa Timur. Ia merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair), Surabaya.
"Kurang lebih setengah enam, security melihat ada mobil dengan di dalamnya ada orang. Lalu ia membuat laporan diteruskan ke polsek. Lalu kita melakukan identifika. Ada wanita dengan kepala tertutup plastik, dengan ada selang yang mengarah ke kepalanya yang tersambung dengan gas helium, posisi mobil kaca tertutup," katanya.
Namun, dia tidak bisa memastikan apakah korban menjadi sasaran pembunuhan atau tidak. Oleh karena, pihaknya masih harus membawa jenazah korban untuk dilakukan autopsi terlebih dahulu.
Demikian pula saat dikonfirmasi apakah ada barang korban, dia belum dapat memberikan keterangan lantaran belum diketahui barang apa saja yang dimiliki oleh korban.
"(Korban pembunuhan?) Ini mau kita autopsi dulu, (barang hilang?) Kita belum tahu barangnya apa saja," tegasnya.
merdeka.com
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair (FKH Unair) Prof Dr Murni Lamid, drh., MP mengatakan, korban saat ini diketahui sedang menjalani program pendidikan dokter hewan yaitu program coasistensi dan sekarang akan memasuki pada divisi
"Kami merasa dengan adanya berita ini kami sangat terpukul sekali sehingga saya agak ndredeg ini," katanya.
Dia menambahkan, korban dikenal teman-temannya sebagai orang yang baik, banyak teman, dan sahabat. Selama ini, korban disebutnya bergabung dengan kelompok 41.
"Korban baik, banyak teman banyak sahabat, dia tandem dengan kelompok 41, yaitu di mana besok sedang menjalani program kegiatan coasistensi di divisi parasitologi besok pagi. Tetapi ditemukan (meninggal) tadi jam setengah enam itu saya dapat beritanya dari keluarganya bukan dari polisi,"
tegasnya.
merdeka.com