Malam Menegangkan Konvoi Mobil dan Motor Geruduk Gedung Kejagung Sambil ‘Geber-Geber’
Rombongan konvoi dengan belasan kendaraan itu, melintas sebanyak tiga kali pada malam itu.
Rombongan konvoi dengan belasan kendaraan itu, melintas sebanyak tiga kali pada malam itu.
-
Apa yang sedang dilakukan Kejaksaan Agung terkait korupsi timah? Kebakaran Agung (Kejagung) tengah berkodinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menghitung kerugian negara akibat mega korupsi tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022.
-
Mengapa Kejaksaan Agung berkoordinasi dengan BPK dalam kasus korupsi timah? Hari ini temen-temen penyidik sedang berkomunikasi dengan BPKP dan ahli yang lain hari ini. Lagi dilakukan perhitungan, konfrontasi dan diskusi formulasinya seperti apa," kata Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana kepada wartawan, Rabu (3/4).
-
Apa itu kue talam jagung? Kue talam merupakan salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut.
-
Apa yang dilimpahkan Kejagung ke Kejari Jaksel dalam kasus korupsi timah? Kejaksaan Agung (Kejagung) melimpahkan tahap II, menyerahkan tersangka dan barang bukti kasus korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.Adapun yang dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) adalah tersangka Tamron alias Aon (TN) selaku beneficial ownership CV VIP dan PT MCN.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Di mana Ki Ageng Tirta tinggal? Tempat tinggal Ki Ageng Tirta di Desa Kanoman, Grobogan sendiri sebuah wilayah yang tidak pernah mengalami kekeringan di musim kemarau.
Malam Menegangkan Konvoi Mobil dan Motor Geruduk Gedung Kejagung Sambil ‘Geber-Geber’
Video viral aksi konvoi personil Brigade Mobil (Brimob) Polri memakai sepeda motor trail dan mobil menggeruduk Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) di Jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ternyata benar.
Fakta itu didapat merdeka.com, saat bertemu dengan salah satu pedagang di Jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dia menceritakan dengan detail terkait kejadian yang terjadi pada Senin (20/5) malam.
“Iya (benar ramai konvoi Brimob). (Kondisi Kejagung) Pintunya ketutup, enggak perhatiin cuma ya motornya doang. Rame-rame,” ucapnya saat ditemui, Minggu (26/6).
- Mobil Pikap Digerebek Tengah Malam di Pati, Saat Dibongkar Ternyata Bawa Pita Cukai Palsu
- Masih Mengejar TKDN Jadi Alasan Utama GWM Ora 03 Tak Kunjung Dijual
- Tak Sengaja Terbawa di Mobil, Aksi Pemudik Kembalikan Kucing ke Pemiliknya Ini Tuai Pujian
- Sebelum Dikeroyok TNI, Relawan Ganjar di Boyolali Geber-Geber Pakai Knalpot Brong Sejak Pagi
Rombongan konvoi dengan belasan kendaraan itu, melintas sebanyak tiga kali pada malam itu. Awalnya dia sempat tidak curiga, namun ketika rombongan itu kembali untuk ketiga kalinya barulah kecurigaan muncul.
“Kira-kira 8 sampai 9 ada lah malah lebih kayanya. Ada mobilnya juga sih. Kalau enggak salah waktu itu ada yang geber-geber di depan pintu. Kalau enggak salah denger,” ucapnya.
“Tadinya sih nggak (curiga), cuma pas di sini geber-geber, pasti ada kasus yang agak sensitif,” tambahnya.
Setelah kejadian itu, si pedagang yang sempat curiga dengan kondisi tersebut pun mengakui kalau beberapa kali Gedung Kejagung turut terparkir kendaraan Polisi Militer (PM) TNI.
Kondisi itu nampak tidaklah wajar, karena dirinya yang sudah cukup lama berjualan di sekitaran pintu masuk Gedung Kejagung tidak pernah melihat kendaraan PM TNI berjaga di depan.
“Iya. Pokoknya setelah berapa kali, di sini dijagain PM terus. Sebelumnya enggak, terus PM juga sempet muter,” sebutnya.
Sementara dari dokumentasi yang didapat, kalau rombongan konvoi nampak dilakukan oleh personel Brimob lengkap dengan kendaraan taktis motor dan mobil.
Mereka sambil menyalakan sirine, tepat berhenti di gerbang belakang Gedung Kejagung. Seperti memberikan sebuah tanda hendak masuk ke Gedung namun gerbangnya tetap tertutup.
Akibat Penguntit
Sebelumnya diduga kalau kejadian rombongan konvoi itu diduga akibat penguntitan yang dilakukan anggota Densus 88 Antiteror Polri terhadap Jampdusus Febrie Adriansyah.
Meski begitu, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari kedua lembaga penegak hukum tersebut. Bahkan, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Ketut Sumedana mengaku belum mendapat informasi hal itu.
"Saya belum dapat info juga dari Pak Jampidsus. Sampai saat ini saya belum dapat info apapun tentang itu," kata saat dihubungi, Sabtu (25/5).
Untuk itu, dia tak mau berkomentar banyak soal dugaan Jampidsus dikuntit anggota Densus 88. Namun, Ketut menyebut kondisi Febrie saat ini aman.
"(Jampidsus) enggak apa-apa. Saya belum dapat info apa-apa dari beliau," jelas Ketut.
Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.