Mandi di sungai, santri ponpes Semarang tewas tenggelam
Seorang santri Pesantren Balekambang tewas tenggelam di Sungai Pante Ayam, Desa Gemiring Lor, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara. Sebelum ditemukan tewas, santri bernama Syairifudin (14) itu mandi di sungai pada Sabtu (10/2) sekitar pukul 14.30.
Seorang santri Pesantren Balekambang tewas tenggelam di Sungai Pante Ayam, Desa Gemiring Lor, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara. Sebelum ditemukan tewas, santri bernama Syairifudin (14) itu mandi di sungai pada Sabtu (10/2) sekitar pukul 14.30.
Koordinator Basarnas Pos SAR Jepara, Whisnu Yugo Utomo mengatakan, korban yang beralamat di Desa Krasak RT 02/07 Kecamatan Pecangaan Jepara tersebut mandi bersama rekan-rekannya sesama santri.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Di mana desa Tegal Wangi terletak? Desa Tegal Wangi di Jimbaran, Badung, Bali, kini menjadi hidden gem yang menawarkan keindahan pantai dengan suasana tenang.
-
Kapan wabah kelaparan terjadi di Semarang? Pada tahun 1901, muncul wabah kelaparan di Semarang dan Demak.
-
Apa keunikan dari Desa Tegal Wangi? Keunikan desa ini juga terletak pada lokasinya yang belum banyak diketahui orang, alias masih hidden gems.
-
Mengapa Kampung Semonet tenggelam? Sejak tahun 1999, terjadi abrasi di kampung tersebut. “Ini ada dampak dari pembangunan di kawasan Ujung Muara. Jadi ombak yang dulunya landai dan stabil, dengan ada pembangunan itu ombak jadi berputar ke arah sini. Lama-lama kan akan menggerus pantai. Kalau sehari berapa milimeter, setahun sudah berapa meter?” ungkap Pak Suroso.
-
Apa yang menarik dari rumah terbengkalai di Semarang? Ruang tamu, pekarangan, hingga sejumlah ruangan di dalamnya nampak begitu luas. Sayangnya, bangunan tersebut kini mulai termakan usia dan tak terawat.
"Korban ke sungai bersama dua rekannya. Tapi yang turun ke sungai dan mandi, hanya korban," jelasnya, Minggu (11/2).
Kedua rekan korban bernama Rifki dan Hulam. Saat korban hendak naik dari sungai, keduanya mendengar suara orang terjun ke sungai. Saat itu juga mereka kehilangan Syairifudin.
"Saat itu, langsung ada suara orang terjun ke sungai," ungkapnya.
Keduanya berupaya melakukan pencarian, tapi tidak membuahkan hasil. Hanya terlihat sandal korban yang hanyut.
Kejadian tersebut tidak dilaporkan karena rekan korban ketakutan. Kejadian tersebut baru terungkap saat pengelola pondok pesantren melakukan absen rutin malam hari. Korban tidak ada. Akhirnya peristiwa hanyutnya korban di sungai diceritakan kepada pengelola pesantren.
Setelah menerima laporan, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Pos SAR Jepara, Jepara Rescue, Tagana, Polsek Nalumsari, BPBD Jepara, langsung melakukan pencarian.
"Korban ditemukan Minggu (11/2) pukul 08.55, sekitar 15 meter dari lokasi korban tenggelam. Korban dievakuasi dari kedalaman sekitar tiga meter, dan langsung dibawa ke Puskesmas Nalumsari untuk divisum," paparnya.
(mdk/noe)