Mantan stafsus SBY akui terima Rp 630 juta dari Jero Wacik
Uang itu diterima dalam kurun waktu November 2011 hingga Juli 2013.
Sidang lanjutan kasus korupsi mantan Menteri ESDM Jero Wacik kembali digelar dengan agenda menghadirkan saksi mantan staf khusus presiden SBY Daniel Sparingga. Dalam kesaksiannya Daniel mengakui menerima uang Rp 25 hingga 40 juta per bulan dari kementerian ESDM untuk membantu operasional staf khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.
"Awalnya saya bertemu Djoko Suyanto selaku Menteri Koordinator Bidang Politik dan Hukum di Istana Presiden kemudian saya curhat kepadanya tentang kendala dana yang ada di Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik. Kemudian Pak Djoko mempertemukan saya kepada Pak Jero Wacik," ucapnya ketika bersaksi di ruang sidang tipikor, Jakarta, Kamis (19/11) malam.
Setelah itu, dia menuturkan staf di Kementerian ESDM, Atena Falahti datang ke Istana Negara untuk bertemu Daniel memberikan uang bantuan dana operasional staf khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.
"Atena memperkenalkan diri kepada saya, kemudian pertemuan kedua dia bertemu dengan Rezza Dian Akbar selaku anggota staf di Kantor SKP Bidang Komunikasi Politik dan Hasyim," tambahnya.
Hasyim yang juga dihadirkan sebagai saksi mengaku tiap bulan mendapatkan duit sebanyak Rp 25 juta, namun angka itu naik menjadi Rp 30 juta setelah dua kali pemberian. Bahkan pernah suatu waktu kata Hasyim, sekitar Agustus 2012 pemberian dari Jero naik jumlahnya menjadi Rp 40 juta.
"November 2011-Juli 2013 kira-kira jumlahnya Rp 610 juta sampai Rp 630 juta," beber Hasyim.
Dia mengakui menerima uang per bulan untuk operasional sejak November 2011 hingga Juli 2013. Adapun uang yang diterima selama itu hingga Rp 630 juta.
Kemudian, menurut Daniel setelah pemberian bantuan tersebut terputus karena adanya kejadian penggeledahan kantor ESDM oleh KPK.
"Pada saat Juli 2013 berakhir pemberian tersebut karena adanya penggeledahan kantor ESDM oleh KPK, oleh karena itu pemberian bantuan terputus," bebernya.
Daniel sempat menanyakan kepada Jero apakah uang yang berikan untuk bantuan tersebut bukan dari uang korupsi dan Jero menyakinkan Daniel uang yang diterima tidak ada masalah.
"Ketika kasus korupsi mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini mencuat, Jero terus meyakinkan uang yang diterima tak akan membuat masalah. Saya tanya ke Pak Jero 'maaf apakah uang yang kami terima ada kaitannya dengan ini' dan dijawab 'tidak ada dan tidak perlu khawatir',"jelasnya.
Lalu setelah Jero menyakinkan Daniel, tak lama ia mengaku ditelepon oleh Atena Falahti, orang yang kerap mengantar uang untuk Daniel. Dalam telepon itu, Atena meminta tolong supaya atasan Daniel membantu penggeledahan yang dilakukan oleh KPK.
"Saya terus terang pernyataan itu membuat saya tidak nyaman dan terus terang tersinggung dan mengatakan kepada yang bersangkutan di zaman sekarang tidak ada intervensi, jangankan ibu, besan Presiden tidak dibantu Presiden kalau ada masalah silakan hubungi atasan ibu jangan hubungi saya lagi," bebernya.
Merasa ada yang salah, Daniel lantas kembali menanyakan pada Jero. Dia juga mengadu, Atena meneleponnya dan memohon bantuan. "Saat saya nanya kok jadi seperti ini, lalu disampaikan tidak ada, tidak ada masalah," ujar Daniel.
Dalam dakwaan diketahui uang yang diberikan Jero melalui Atena Falahti untuk bantuan kegiatan operasional bersumber dari dana kickback rekanan jasa konsultansi di Kementerian ESDM.
Terdakwa meminta uang kepada bawahannya di Kementerian ESDM yaitu Waryono Karno, Didi Dwi Sutrisnohadi, Arief Indarto, Rida Mulyana, Ego Syahrial, Susyanto, Agus Salim, Indriyati, Sri Utami, dan Dwi Hardono untuk keperluan pribadinya selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 seluruhnya sejumlah Rp 10.381.943.075,00.
Baca juga:
Jero Wacik minta Daniel Sparingga berbohong pada KPK
Bantah pake uang negara, Jero klaim pakai DOM sesuai kebutuhan
Istri Jero Wacik pakai ratusan juta uang ESDM untuk pesta di hotel
Biaya pencitraan Jero Wacik di Indopos senilai Rp 3 miliar
Jero Wacik kerap pakai nama anak buah buat perjalanan dinas fiktif
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kenapa Joko Seger bertapa di Gua Widodaren? Mengutip visitlumajang.com, Joko Seger dan Roro anteng melakukan sebuah kesalahan yang menyebabkan mereka tidak kunjung dikaruniai anak. Suatu hari Joko Seger seperti mendapat petunjuk bahwa ia dan istrinya harus melangsungkan selamatan Sepasar, selain itu dirinya juga harus bertapa fi Gua Widodaren jika ingin sang istri akan segera hamil. Joko Seger pun menceritakan hal ini kepada Roro Anteng.
-
Siapa Eko Prawoto? Dilansir dari Wikipedia, Eko Prawoto merupakan seorang arsitek legendaris dari Indonesia. Pria kelahiran Purworejo, Agustus 1958 itu menerjuni dunia arsitektur sejak menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada pada tahun 1977.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).