Masalah Utang Berbunga, Ponakan Bunuh Paman di Nganjuk
Namun, saat mau mengembalikan utangnya, pelaku ditagih korban sebesar Rp 200 juta sampai Rp 300 juta. Pelaku emosi, karena uang yang dirinya terima hanya Rp 23 juta.
Warga Desa Musirlor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk digegerkan dengan adanya kejadian pembunuhan. Supar (48), warga setempat, diketahui membacok pamannya sendiri, Damin (69) hingga tewas.
Kapolsek Rejoso, AKP Burhanudin menjelaskan, kedua orang yang mempunyai hubungan darah itu diketahui mempunyai masalah utang-piutang. Pelaku mempunyai utang kepada korban sebesar Rp 23 juta.
-
Di mana patung-patung perunggu ditemukan? Para arkeolog menggali pemandian air panas kuno di luar Siena, Italia, sejak tahun 2019.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
-
Apa itu Nganggung? Melansir dari situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id dan sumber lainnya, Nganggung merupakan tradisi membawa makanan dari masing-masing rumah penduduk menuju sebuah tempat pertemuan yang besar.
-
Bagaimana patung-patung perunggu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air. Tampak sebuah tangan, siku, dan koin yang berkilauan dari dalam lumpur.
-
Apa itu tunangan? Pertunangan adalah momen membahagiakan seseorang yang hendak mempersiapkan diri menuju jejang pernikahan. Pertunangan juga bisa diartikan sebagai janji pranikah.
-
Apa itu pempek lenggang? Pempek lenggang adalah salah satu varian pempek yang menjadi favorit para pecinta kuliner.
"Pelaku menjaminkan sertifikat tanahnya untuk utang itu," terang AKP Burhanudin, Sabtu (17/8).
Namun, saat mau mengembalikan utangnya, pelaku ditagih korban sebesar Rp 200 juta sampai Rp 300 juta. Pelaku emosi, karena uang yang dirinya terima hanya Rp 23 juta.
"Dari Rp 23 juta menjadi Rp 200 juta sampai Rp 300 juta kata pelaku, korban menambah bunga. Tapi penyelidikan kami belum sampai korban merupakan rentenir atau tidak," urainya.
Dia menyebutkan bahwa, korban ngotot ingin menguasai tanah milik pelaku. Pelaku pun emosi, sehingga mendatangi korban dengan membawa ganco dan parang.
"Pelaku pun cek-cok di rumah korban. Pelaku ingin sertifikatnya kembali dengan melunasi utang Rp 23 juta. Tetapi korban ingin menguasai tanahnya," urainya.
Karena tidak ada titik temu, kata dia, pelaku melakukan pembacokan. "4 Kali bacokan dilakukan pelaku kepada korban," terangnya.
Menurutnya, bacokan pertama tidak kena. Namun bacokan kedua dan ketiga mengenai leher. Dan bacokan keempat mengenai kaki kanan. "Korban langsung tewas di lokasi," urainya.
Dia menyebutkan, korban mengalami luka pada leher dan kakinya. Setelah kejadian nahas itu, dia mengatakan pelaku melarikan diri ke rumah Kamituwo, Muji. "Pelaku takut jika terjadi amuk massa," jelasnya.
Pelaku pun dibujuk Kamituwo untuk menyerahkan diri ke Polsek. Dia mengatakan, polisi melakukan olah TKP dan membawa barang bukti berupa satu buah ganco, palu, sandal jepit.
Baca juga:
Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Serang
Prada DP Mengaku Selama 5 Bulan Pendidikan Baru Sekali Meniduri Pacarnya
Asmara dan Pengkhianatan jadi Motif Pembunuhan di Rumah Kosong Tegal
Polisi Sebut Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Serang karena Dendam
Fakta Terbaru Kasus Prada DP, Ada yang Masih Misteri
Sakit Hati, Motif 5 Pelaku Bunuh Nurkhikmah dan Masukan dalam Karung