Masih investigasi, Polri belum bisa pastikan kematian Bahrun Naim di Suriah
Kepolisian RI masih terus mendalami informasi kematian anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia, Bahrun Naim, di Suriah. Wakapolri Komjen Polisi Syafruddin mengatakan, pihaknya masih melakukan investigasi terkait informasi tersebut.
Kepolisian RI masih terus mendalami informasi kematian anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia, Bahrun Naim, di Suriah. Wakapolri Komjen Polisi Syafruddin mengatakan, pihaknya masih melakukan investigasi terkait informasi tersebut.
"Sampai detik ini informasinya belum bisa kita pastikan 100 persen, masih dalam investigasi," ungkapnya di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (8/1).
-
Siapa saja anggota TNI yang terlibat dalam penculikan dan penyiksaan Imam Masykur? Selain itu, Irsyad menyampaikan dalam kasus ini pihaknya telah menetapkan sebanyak tiga anggota TNI sebagai tersangka."Tersangkanya yang sudah diamankan 3 orang. TNI semua ketiganya," kata Irsyad. Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres. Sementara dua anggota TNI lainnya di luar satuan Paspampres."Satu yang dari paspampres yang lain bukan," sebutnya.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kenapa Strategi Nol Bersih IKN Nusantara dibentuk? Strategi ini berfungsi sebagai "kompas" bagi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dalam merencanakan, mengembangkan, dan mengelola kota untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2045.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Kenapa anggota TNI menculik dan menyiksa Imam Masykur? Pomdam Jaya/Jayakarta mengungkap motif anggota TNI terlibat dalam kasus dugaan penculikan, penyiksaan hingga tewas pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) hanya karena ekonomi. "(Motif) Uang tebusan. karena tidak saling kenal antara tersangka dan korban," kata Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdue Bey Anwar saat dikonfirmasi, Senin (28/8).
Syafruddin menyebut, Polri melibatkan lembaga dan kementerian dalam menginvestigasi kematian Bahrun Naim. Yakni, tim Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Inteligen Negara (BIN) dan Kementerian Luar Negeri.
"Tunggulah ini tim BNPT, Densus, BIN, kemudian pihak Kemenlu. Ini semua sedang melaksanakan investigasi itu," ucapnya.
Mantan Kapolres Metro Jakarta Timur Polda Metro Jaya ini memastikan, setelah investigasi dilakukan, Polri akan menyampaikan hasilnya kepada publik.
Syafruddin menambahkan, pemberantasan teroris di Tanah Air dilakukan secara simultan dan terus menerus. Polri tidak akan berhenti memberangus teroris sebab aksi teror kini bukan lagi bergerak nasional tapi secara global.
"Kita harus selalu waspada terhadap ini. Tidak ada kata selesai kalau terorisme, karena situasinya global," ujarnya.
Baca juga:
Kapolri tegaskan kematian Bahrun Naim hanya isu di medsos
Keluarga ikhlas jika Bahrun Naim tewas di Suriah
Isu Bahrun Naim tewas, Kapolri Tito kirim anak buah cek di Interpol
Kapolri belum bisa pastikan Bahrun Naim tewas sebelum lihat sendiri
Ibunda Bahrun Naim tak tahu anaknya dikabarkan meninggal