Masih nihil, area pencarian pendaki asal Swiss di Semeru diperluas
Tim SAR gabungan melakukan pencarian dengan wilayah yang terus diperluas.
Pencarian pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux (26) yang hilang dalam pendakian ke puncak Gunung Semeru, hingga kini masih nihil. Tim SAR gabungan melakukan pencarian dengan wilayah yang terus diperluas.
Budi Mulyono, Kasie Wilayah Senduro yang terlibat dalam pencarian mengungkapkan, upaya pencarian masih nihil. Pihaknya dengan personel sebanyak 80 orang dengan terbagi 6 tim telah melakukan penyisiran.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Di mana tempat wisata alam yang terkenal di Malang? Salah satu daya tarik utama di Malang adalah kawasan wisata Gunung Bromo, sebuah keajaiban alam yang menakjubkan dengan pemandangan gunung berapi, lautan pasir, dan langit berbintang.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Apa yang terjadi dengan keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Di mana Arema Malang dibentuk? Tepatnya pada 11 Agustus 1987, Arema didirikan oleh beberapa orang yang memiliki tujuan sama, yaitu ingin mengembangkan persepakbolaan Kota Malang menjadi lebih maju dan berprestasi.
-
Bagaimana tinggi kolom letusan Gunung Semeru? Tinggi Letusan Menurutnya, tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak Semeru atau sekitar 4..476 meter di atas permukaan laut.
"Hasil pencarian masih nihil. Kita menyisir Kalimati, Arcopodo, blank 75, kemudian ke Sumbermani, Pal B dan mengembang ke Gunung Boto dan Ranu Kuning," kata Budi Mulyono saat dihubungi, Minggu (12/6).
Kata dia, sempat ditemukan adanya jejak kaki dan ranting patah, namun setelah ditelusuri jejak itu menghilang sampai titik tertentu. Tim belum menemukan indikasi yang harus ditindaklanjuti lebih jauh lagi. Mereka hanya akan mengembangkan dengan memperluas area pencarian.
"Sementara tidak ada indikasi. Sebelumnya ada jejak tetapi akhirnya blank. Pencarian kita perlebar," katanya.
Budi juga menjelaskan, karena kondisi alam dan hutan belantara, pencarian tim hanya dibatasi hingga pukul 17.00 WIB. Namun, tim selalu dalam kondisi siap, jika setiap saat ditemukan indikasi kuat yang mengharuskan mereka bekerja di malam hari.
"Kita batasi sampai pukul 17.00 WIB, kecuali ada indikasi yang harus ditindaklanjuti yang mendekati 80 sampai 90 persen," ujarnya.
Sementara itu, otoritas setempat melakukan penutup pendakian demi kelancaran kerja Tim SAR. Surat pengumuman bernomor PG.300/BBTNBTS/BT.1/2016 tertanggal 9 Juni 2016 menyatakan penutupan pendakian untuk umum.
Surat ditandatangani Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), John Kenedie.
"Diumumkan kepada seluruh pihak yang berkepentingan bahwa dengan adanya salah satu pendaki yang tersesat atau hilang, maka guna kepentingan dan kelancaran operasi SAR, mulai ditandatanganinya pengumuman ini untuk sementara jalur pendakian Gunung Semeru dinyatakan tertutup untuk umum," tulis pengumuman tersebut.
Pengumuman penutupan tersebut berlaku sampai batas waktu yang belum ditentukan. Pembukaan akan diumumkan kembali di waktu kemudian.
Perlu diketahui, seorang pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux (26) dinyatakan hilang saat mendaki ke puncak Semeru. Lionel berangkat bersama temannya, Alice Guignard (Perancis) dari Malang, 3 Juni 2016.
Alice sendiri sempat tersesat selama 2 hari sebelum ditemukan oleh seorang guide. Sejak saat Alice melaporkan secara resmi, Kamis (9/6) Tim SAR bekerja melakukan pencarian. Namun hingga kini belum membuahkan hasil.
(mdk/hrs)