Masjid-masjid megah Nusantara ini contek arsitektur Nabawi Madinah
Sedikitnya ada tiga masjid yang arsitekturnya meniru Masjid Nabawi.
Masjid Nabawi begitu penting bagi umat Islam. Masjid yang dibangun oleh Rasulullah Muhammad SAW ini juga memiliki banyak keutamaan, dengan nilai pahala salat jauh lebih tinggi ketimbang di masjid lain.
Setiap musim haji tiba, Masjid Nabawi mampu menampung hingga 1 juta jemaah. Terdapat 10 menara menjulang dengan tinggi mencapai 105 meter.
Selain keutamaan, masjid ini juga tergolong sangat megah dan menjadi masjid kedua terbesar di dunia setelah Masjidil Haram di Makkah.
Terdapat ratusan payung besar di teras masjid. Payung-payung ini dioperasikan secara otomatis, sebagai pelindung jemaah dari terik panas, badai gurun hingga hujan.
Keindahan dan keagungan Masjid Nabawi ternyata banyak menjadi inspirasi arsitektur masjid di Indonesia.
Berikut masjid-masjid Indonesia yang mencontek arsitektur Nabawi di Madinah:
-
Bagaimana Masjid Raya Al A'zhom terinspirasi dari Masjid Nabawi? Saat ini keindahan masjid tersebut semakin terasa dengan adanya ornament payung raksasa di depannya, layaknya di Masjid Nabawi. Progressnya sendiri hampir selesai, dan tengah masa percobaan. Terdapat total empat payung yang siap dioperasikan sebagai penghias masjid.
-
Mengapa Masjid Dian Al Mahri menjadi salah satu tempat wisata religi yang populer? Kubahnya yang dilapisi emas 24 karat menjadikannya landmark yang menonjol dan tempat wisata religi yang populer.
-
Siapa saja yang dibantu Maia Estianty di Masjid Nabawi? Pas antri, di belakangku ada 17 jamaah Lampung, yang muthawifah nya menghilang, " lanjut Maia. Muthawifah adalah sebutan untuk pembimbing umrah.
-
Bunga Citra Lestari mengenakan apa saat berada di Masjid Nabawi? Anda juga dapat menemukan foto gaya busana harian BCL di Masjid Nabawi di Madinah. Pada kesempatan itu, ia mengombinasikan gamis berwarna pink dengan mantel panjang berwarna cokelat yang cukup tebal.
-
Bagaimana Masjid Jami' Matraman menjadi pusat dakwah? Masjid mulai berfungsi sebagai pusat dakwah setelah sebagian prajurit memutuskan untuk tinggal dan menjadi pendakwah.
-
Bagaimana Masjid Al Ittihad menjadi ikon wisata religi? Masjid Al Ittihad menjadi salah satu ikon wisata religi yang ada di Kota Tangerang. Desain bangunannya unik, dengan motif pagoda besar yang terlihat mencolok dari kejauhan.
Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah atau akrab dikenal MAJT terdapat di Jalan Gajah Mada, Semarang, Jawa Tengah. Masjid ini sering disebut juga sebagai kembaran Masjid Nabawi. Mengapa demikian?
Ciri yang menguatkan MAJT menirut Masjid Nabawi adalah keberadaan enam payung besar di area serambi masjid. Payung-payung ini juga dioperasikan secara otomatis seperti di Masjid Nabawi.
Tinggi masing-masing payung elektrik adalah 20 meter dengan diameter 14 meter. Payung elektrik dibuka setiap salat Jumat, Idul Fitri dan Idul Adha dengan catatan kondisi angin tidak melebihi 200 knot.
MAJT dibangun tahun 2001 dan selesai pengerjaannya tahun 2006. Masjid dibangun di atas lahan 10 hektare. Masjid ini diresmikan oleh Presiden Indonesia ke-enam.
Masjid Raya Baiturrahman Aceh
Masjid kedua di Indonesia yang arsitekturnya meniru Masjid Nabawi adalah Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Sekarang ini, masjid terbesar di Aceh ini masih dalam tahap perluasan dan renovasi.
Sama seperti MAJT, Masjid Raya Baiturrahman juga akan dilengkapi dengan payung besar seperti di Masjid Nabawi.
Gubernur Aceh, Zani Abdullah, Selasa (28/7) melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan renovasi masjid Baiturrahman. Seluruh peralatan pembangunan sudah dimobilisasi di pekarangan masjid kebanggaan rakyat Aceh itu.
Usai peletakan batu pertama, Zaini Abdullah mengatakan, pembangunan landscape dan infrastruktur masjid Baiturrahman dilakukan dalam dua tahap, yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
Untuk jangka pendek ini menelan anggaran sebesar Rp 458 miliar ini dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) akan membangun 12 unit payung elektrik. Di antaranya 6 unit payung elektrik ukuran 12 meter dan 6 unit 24 meter.
"Bentuknya persis seperti yang ada di Masjid Nabawi Madinah," kata Zaini Abdullah usai meletakkan batu pertama.
Sementara itu, perluasan masjid diperuntukkan sebagai pusat pendidikan Islam atau Taman Pendidikan Alquran (TPA).
"Masjid ini tidak hanya berfungsi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat berbagai kegiatan Islam di Aceh dan Nusantara ini," terangnya.
Untuk kawasan Selatan masjid sesuai dengan perencanaan akan dijadikan pusat berbagai kegiatan Islam. Di lokasi ini akan dibangun guest house dan convention center.
"Nanti siapa pun wisatawan yang ingin menikmati keindahan masjid raya Baiturrahman bisa menginap di guest house itu. Intinya bagian selatan masjid akan dijadikan unit usaha untuk operasional masjid yang dikelola dengan manajemen Islam," harapnya.
Wilayah Timur akan dijadikan pusat media Baiturrahman, yaitu digunakan untuk penyiaran berita Islam, penyebarluasan informasi-informasi tentang keislaman.
"Kita bangun Departemen Store sebagai central bisnis Islami nantinya, dikelola oleh pengurus nantinya," tukasnya.
Baru kemudian wilayah utara masjid akan dijadikan pusat percetakan dan galeri. Kawasan ini nantinya akan terhubung langsung dengan Krueng Aceh, sehingga semakin menambah keindahan dan keunikan masjid ini.
Masjid Az-zikra Sentul Bogor
Masjid Az-zikra yang bertempat di dalam kompleks perumahan Az-Zikra Sentul Bogor, menjadi tempat suci umat Islam selanjutnya yang arsitekturnya ala Masjid Nabawi.
Hal yang paling mencolok dari kesamaan adalah dua payung yang merupakan replika dari payung besar di Masjid Nabawi.
Sebelum menjadi nama Az-Zikra, masjid ini bernama Masjid Muammar Qaddafy. Kemudian di tahun 2012, Dewan Transisi Nasional di Libya memprotes dan meminta nama masjid diganti.
Masjid Muammar Qaddafy didirikan pada Juli 2007 dan diresmikan dua tahun kemudian. Pembangunan masjid didanai World Islamic Call Society (WICS), lembaga yang didirikan oleh mendiang pemimpin Libya Muammar Qaadafi dan berpusat di Ibu Kota Tripoli. Proyek itu menelan dana hampir Rp 60 miliar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, luas Masjid Az-Zikra mencapai 12.600 m2 dengan tiga lantai. Daya menampung jemaah mencapai 15.000 orang. Masjid Az-Zikra dikelola oleh Yayasan Azzikra yang didirikan Muhammad Arifin Ilham.