Tak Banyak yang Tahu, Masjid Quba Ternyata Dibangun Rasulullah dengan Pelepah Daun Kurma, Begini Kisahnya
Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Tak Banyak yang Tahu, Masjid Quba Ternyata Dibangun Rasulullah dengan Pelepah Daun Kurma, Begini Kisahnya
Tak Banyak yang Tahu, Masjid Quba Ternyata Dibangun Rasulullah dengan Pelepah Daun Kurma
Masjid Quba menjadi saksi bisu pertama kalinya Rasulullah membangun masjid di Madinah Al-Munawarah. Dahulu lokasi Masjid Quba merupakan sebuah desa.
Di desa ini terdapat sumur atau sumber air, sehingga menjadi tempat perkumpulan orang-orang di masa lalu.
"Sejarahnya Masjid Quba ini sebuah desa yang didalamnya terdapat sumur, tempat orang berkumpul mencari penghidupan," kata Konsultan Ibadah Haji Daerah Kerja Madinah, Aswadi di Madinah, Selasa (14/5).
Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini bercerita, Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Kala itu, Rasulullah sedang dalam perjalanan dari Mekkah menuju Madinah.
Di desa tersebut Rasulullah tinggal selama 4 hari. Kemudian di hari Jumat, beliau solat jumat perdana berjamaah.
"Nabi singgah di sini selama 4 hari dari Senin dan Masjid ini di bangun di hari Jumat," kata Aswadi.
Kala itu, kata Aswadi, Rasulullah mendirikan Masjid Quba hanya dengan pelepah kurma.
Selain untuk solat, masjid ini difungsikan untuk tempat Rasulullah menyelesaikan masalah kehidupan umat.
merdeka.com
"Masjid Quba ini dibangun hanya dengan pelepah daun kurma yang digunakan untuk koordinasi, untuk menghindari berbagai macam fitnah," kata Aswadi.
Namun, setahun setelah berdirinya Masjid Quba, berdiri sebuah masjid lain bernama Masjid ad-Dhirar.
Masjid tersebut ternyata didirikan kaum musyrikin untuk menyaingi Masjid Quba.
"Nabi diperintahkan untuk menghancurkan masjid itu supaya tidak terjadi fitnah dan peralihan dari orang yang asalnya beriman menjadi kafir," kata Aswadi.
Kini Masjid Quba telah berubang menjadi bangunan permanen bercat putih.
Masjid ini juga memiliki halaman yang luas. Bahkan, di salah satu pelataran Masjid Quba terdapat kebun kurma.
Pantauan Media Center Haji di lokasi, Masjid ini tidak pernah sepi dari kunjungan jemaah dari berbagai negara dunia.
Terlebih di pagi hari, biasanya usai jemaah menjalankan ibadah di Masjid Nabawi, mereka akan berduyun-duyun berjalan kaki ke Masjid Quba yang jaraknya sekitar 3 km.
Tersedia juga angkutan umum dari Masjid Nabawi menuju Masjid Quba berupa mobil listrik yang biasa digunakan di lapangan golf.
Tarif sekali jalan Masjid Nabawi-Masjid Quba atau rute sebaliknya yakni SAR10 atau sekitar Rp43.00 untuk sekali jalan.