Mayat Bayi Perempuan Ditemukan di Parit Badung Bali
Bayi tersebut memiliki panjang 49 sentimeter dengan berat 3,2 kilogram.
Mayat bayi perempuan ditemukan di parit tanah kosong depan proyek Social Club Jalan Kayu Tulang, Banjar Kayu Tulang, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, pada Senin (1/5). Temuan ini menggegerkan warga.
Kasi Humas Polres Badung, Iptu I Ketut Sudana mengatakan, mayat bayi itu ditemukan pada pukul 08.00 WITA. Berdasarkan hasil pemeriksaan, bayi tersebut sudah meninggal sejak 10 jam sebelum ditemukan.
-
Kapan mayat pria tersebut ditemukan? Seorang pria paruh baya ditemukan meninggal dunia di dalam unit apartemen kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Senin (22/4) malam.
-
Di mana mayat pria itu ditemukan? Seorang pria paruh baya ditemukan meninggal dunia di dalam unit apartemen kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Senin (22/4) malam.
-
Kapan bayi rewel biasanya? Saat mimpi buruk, anak-anak biasanya akan terbangun dari mimpinya karena takut. Hal inilah yang membuat bayi sering rewel malam hari dan merasa ketakutan.
-
Apa yang dimaksud dengan kepala bayi peyang? Kepala bayi peyang adalah kondisi di mana kepala bayi menjadi rata atau tidak simetris di salah satu sisi.
-
Apa penemuan utama di makam raja Maya? Para arkeolog menemukan kotak batu berbentuk peti mati, kerangka yang sebagian besar sudah membusuk, seperti yang pertama kali dilaporkan oleh National Geographic . Persembahan tersebut termasuk sebuah pot, koleksi cangkang tiram besar, beberapa tulang manusia yang diukir dan dihias dari individu yang terpisah, dan sejumlah potongan batu giok, yang menurut para peneliti merupakan topeng yang rumit.
-
Kenapa bayi menangis? Seorang bayi masih belum bisa berbicara dan menyampaikan keinginannya. Salah satu cara komunikasi yang bisa mereka lakukan adalah menangis.
"Pada pukul 09.40 WITA, pemeriksaan dari dokter kondisi korban diperkirakan mayat tersebut sudah meninggal 10 jam sebelum ditemukan," kata Iptu Sudana, Senin (1/5).
Bayi tersebut memiliki panjang 49 sentimeter dengan berat 3,2 kilogram.
Kronologi Penemuan Mayat Bayi
Saksi bernama Yosep Konstansius Taek menceritakan kronologi penemuan mayat bayi tersebut. Sekitar pukul 07.30 WITA, saksi berjalan kaki dari proyek tempatnya bekerja untuk belanja ke warung yang letaknya tidak jauh.
Saat kembali ke proyek, saksi melihat plastik hitam mencurigakan. Plastik itu berada di dalam parit pinggir Jalan Kayu Tulang atau di seberang proyek Bali Social Club, Canggu.
Saksi kemudian mengambil plastik tersebut dan melihat isinya. Sontak, saksi kaget karena plastik itu berisi mayat bayi perempuan.
"Selain itu, saksi juga melihat ada beberapa obat-obatan. Kemudian saksi berlari ke arah warung milik Bapak Ketut dan memberitahu bahwa saksi melihat satu buah tas yang berisi seorang bayi," imbuh Ketut Sudana.
Mayat Langsung Dibawa ke RS
Sementara itu, pemilik warung bernama Ketut mengaku mendapat informasi adanya mayat bayi perempuan sekitar pukul 07.45 WITA. Informasi itu datang dari saksi yang merupakan pelanggannya.
"Mengetahui hal tersebut saksi datang ke TKP bersama dengan saksi lainnya dan memang benar dilihat ada seorang bayi yang terbungkus di dalam sebuah tas belanja. Selanjutnya saksi menghubungi BPBD dan menghubungi kantor polisi terdekat," jelasnya.
Sekitar pukul 08.32 WITA, petugas PMI Kabupaten Badung, tiba di TKP. Mereka langsung mengevakuasi korban menuju Rumah Sakit Mangusada, di Kabupaten Badung, Bali.
Mayat bayi perempuan ini ditemukan bersama Kartu Keluarga (KK) domisili Desa Era Baru, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan dengan Kepala Keluarga bernama Umar (kawin belum tercatat ). Tanggal lahir pemilik KK tersebut ialah 1 Juli 1978, tamatan sekolah dasar sederajat dan pekerjaan petani.
"Sementara, hasil pemeriksaan identifikasi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, ari-ari masih menempel, di dalam tas terdapat obat-obatan seperti vitamin dan jamu," ujar Ketut Sudana.
(mdk/tin)