Mayat yang sempat hilang di perairan Padang akhirnya ditemukan
Sempat hilang saat dicari, mayat yang mengapung di perairan Pantai Padang akhirnya ditemukan mengambang di perairan Pulau Sinyamuk, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat pagi (20/4) pukul 09.00 WIB. Mayat tanpa identitas itu, pertama kali ditemukan oleh nelayan saat melaut.
Sempat hilang saat dicari, mayat yang mengapung di perairan Pantai Padang akhirnya ditemukan mengambang di perairan Pulau Sinyamuk, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat pagi (20/4) pukul 09.00 WIB. Mayat tanpa identitas itu, pertama kali ditemukan oleh nelayan saat melaut.
Informasi telah ditemukannya mayat yang sempat dicari selama tiga hari tersebut, kemudian diteruskan ke petugas pantai (Padang Baywatch), Basarnas Kota Padang, dan Polairud Polda Sumbar. Kemudian tim gabungan menuju ke titik mayat ditemukan.
-
Apa yang terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Apa yang mengancam warga Pesisir di Padang? Dampak abrasi di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kian nyata. Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang menjadi ancaman serius akibat abrasi yang terus terjadi, paling parah dirasakan warga sejak enam tahun terakhir.
-
Kenapa Padang Mangateh di bangun? Awalnya, fokus dari peternakan ini untuk hewan jenis kuda.
-
Apa itu Padang Mangateh? Padang Mangateh merupakan hamparan padang rumput mirip savana yang menjadi sentra peternakan yang sudah ada sejak zaman kolonial.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Kapan Padang Mangateh didirikan? Mengutip beberapa sumber, Padang Mangateh didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1916.
"Kita langsung menurun dua tim dibantu Padang Baywatch dan Polairud Polda Sumbar menuju lokasi. Saat sampai, mayat diamankan oleh nelayan agar tidak hilang kembali, kemudian kita evakuasi dan masukan ke kantong jenazah," terang Komandan Regu Basarnas Kota Padang, Yudi Riva, saat dihubungi merdeka.com.
Dikatakannya, saat ditemukan kondisi mayat sudah membusuk dengan mengenakan baju kaos belang-belang dan celana jins. Sedangkan dari usia diperkirakan mayat berumur 40 sampai 50 tahun dengan jenis kelamin laki-laki.
"Kita tidak menemukan identitas mayat karena tidak ditemukan dompet atau kartu pengenal lainnya. Sedang ciri-cirinya persis yang disampaikan oleh nelayan yang pertama sekali menemukan tiga hari yang lalu," ulasnya.
Yudi Riva mengungkapkan, untuk kondisi mayat, tidak bisa dilihat adanya luka akibat dari kekerasan karena tubuh telah membusuk dan mengambang. Setelah dievakuasi mayat langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.
"Hingga saat ini jenazah ditangani oleh pihak rumah sakit. Sepenuh selanjutnya akan menjadi wewenang pihak rumah sakit atau kepolisian untuk tindaklanjutnya," cetusnya.
Sementara itu, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Polda Sumbar, Kompol dr. Tasrif membenarkan mayat tanpa identitas itu berada di rumah sakit. Namun hingga kini, pihaknya masih menunggu tindakan selanjutnya sesuai dari arahan penyidik.
"Belum ada tindakan apapun karena mayat baru masuk. Pihak penyidik baru mempersiapkan administrasinya, kami dari rumah sakit masih menunggu perintah penyidik dulu dan hanya akan baru merencanakan untuk dilakukan visum dalam atau luar," jelas Karumkit dikonfirmasi terpisah.
Sebelumnya, mayat tanpa identitas itu ditemukan oleh nelayan bernama Harianto (34 tahun) yang pergi melaut bersama adiknya, Anto (27), Rabu (18/4). Saat di tengah laut, nelayan melihat benda hitam mengambang di permukaan.
Sebelumnya benda itu dikira kura-kura namun ternyata mayat manusia. Tim gabungan dari Polairud Polda Sumbar, Basarnas, dan Padang Baywatch yang mendapat laporan adanya penemuan mayat berupaya menyisir laut lepas untuk mencari mayat.
Dua perahu karet milik Basarnas Kota Padang dikerahkan dalam proses pencarian. Namun setelah sampai di titik awal ditemukan, mayat itu kemudian hilang.
Baca juga:
3 Hari hilang, siswa SMA ditemukan tewas di bantaran sungai di Tegal
Tiba di rumah, suami terkejut dapati istri tewas bersimbah darah
Pelaku pembunuhan di Cawang mengaku menyesal dan tak bisa tidur
Pelaku pembunuhan di Cawang kesal diajak korban hubungan sesama jenis
Awal mula perkenalan pembunuh & penyuka sesama jenis tewas di Cawang
Nelayan temukan mayat mengambang di Pantai Padang