Mbah Gotho manusia tertua asal Sragen senang bisa mendengar lagi
Mbah Gotho manusia tertua asal Sragen senang bisa mendengar lagi. Mbah Gotho dipasang alat bantu dengar. Dia pun bersyukur bisa mendengar dan berkomunikasi lebih jelas lagi.
Manusia tertua asal Sragen Indonesia, Suparman (145) alias Sodimejo atau akrab disapa Mbah Gotho menerima alat bantu pendengaran dari program 'So Indonesia May Hear'. Penyerahan alat bantu dengar dari Starkey Foundation tersebut secara simbolis dilakukan oleh Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo usai upacara Hari Kesehatan Nasional di balai kota setempat, Senin (14/11).
Panitia acara yang juga Sekretaris PMI Solo Sumartono Hadinoto mengatakan, penyerahan alat bantu dengar untuk Mbah Gotho dilakukan secara bersamaan dengan 1426 penerima lainnya.
"Bantuan 1426 alat bantu dengar untuk masyarakat Solo ini tanpa syarat usia, atau pun penyebab gangguan pendengaranya, baik bawaan lahir maupun karena sakit. Pembagian alat dengar ini melalui tiga fase. Pada fase pertama sudah dilakukan screening dan pemeriksaan telinga pada tanggal 7 Agustus hingga 9 Agustus di Pendapi Gede Balai Kota. Untuk fase kedua, pembagian alat bantu dengar sesuai dengan hasil pengukuran di fase pertama. Sedangkan fase ketiga berupa monitoring atau pengecekan," ujar Sumartono saat ditemui di lokasi.
Usai dipasangkan alat, Mbah Gotho mengaku senang karena bisa berkomunikasi dengan lancar.
"Seneng mas, krungu iki," ucap Mbah Gotho singkat.
Suryono (46), cucu Mbah Gotho pun merasa bahagia, karena tak perlu lagi berteriak saat berbicara dengan kakeknya. "Seneng banget mas, simbah sudah bisa denger. Dulu paling susah komunikasi. Sekarang lumayan normal," katanya.
Kegiatan pemasangan alat bantu dengar merupakan program Starkey Foundation melalui PT ABDI kerja sama dengan Kemensos RI, Pemkot Solo, PMI Solo, PMS, Lions Club Solo Bengawan, Lions Club Mustika. Lions Club Solo Putri, Lions Club Solo Centenial, Persatuan Dokter THT dan Komunitas HORE Solo.
Juru bicara Komunitas HORE, Veronica Lahji mengatakan ide awal pemasangan alat bantu dengar berasal dari sejumlah anggota komunitas yang di antaranya merupakan jurnalis. Dengan pemasangan alat bantu dengar diharapkan bisa memperlancar komunikasi antara Mbah Gotho dengan keluarga, lingkungan maupun media.
"Ide ini disetujui oleh keluarga dan langsung kita konsultasikan dengan Pak Martono (Sumartono Hadinoto) dari PMI. Dan beliau setuju untuk menyampaikan ke PT ABDI. Kami juga akan menyerahkan sedikit donasi untuk Mbah Gotho," pungkas Veronica.
Baca juga:
Mbah Gotho, manusia tertua asal Sragen dipasang alat bantu dengar
Panjang umur, Mbah Gotho sering dimintai kesembuhan hingga jodoh
Curhatan manusia tertua Mbah Gotho di usianya yang ke-145 tahun
4 Kali nikah, Mbah Gotho lupa nama istri malah sebut wanita lain
Mendengarkan wayang di radio salah satu hiburan favorit Mbah Gotho
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Apa yang dilakukan Mbah Subeno di gubuknya saat pemilik YouTube Cerita Desa Indonesia berkunjung? Saat ditemui oleh pemilik YouTube Cerita Desa Indonesia, Mbah Subeno sedang melakukan aktivitas di dalam gubuknya.
-
Di mana lokasi bengkel nasi di Sragen? Bengkel yang terletak di wilayah Ngablak, Kecamatan Karangmalang itu benar-benar bisa memperbaiki nasi.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa Golok Sulangkar dianggap sakral? Bagi masyarakat Banten, golok Sulangkar menjadi senjata tradisional yang sakral. Ini terkait bahan bakunya yang menggunakan besi tua yang disinyalir tetap hidup saat dijadikan bahan golok.